Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (18/10/2023) : IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways

ANALIS MARKET (18/10/2023) : IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways

12
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, walau sebelumnya sempat terguncang, pasar saham AS berhasil ditutup di teritori positif, dibayangi oleh melonjaknya yield US Treasury menyusul rilis data Retail Sales yang lebih kuat dari ekspektasi, menggarisbawahi ekonomi AS yang resilient dan kembali memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga satu kali lagi sebelum akhir tahun.

Imbal hasil obligasi melanjutkan penguatan mereka di mana yield obligasi negara tenor 2 tahun melonjak ke titik tertinggi 17 tahun.

Adapun Retail Sales AS naik 0.7% mom pada bulan September, di atas perkiraan para ekonom pada 0.3%.

US Retail Sales Control Group yang punya pengaruh lebih besar terhadap GDP AS, pun naik 0.6% mom, jauh di atas ekspektasi 0.1%.

Sementara itu, Industrial Production (Sept.) juga tercatat tumbuh 0.3% mom, lebih kuat dari prediksi 0.1%.

Walau peluang naiknya suku bunga di bulan November tetap rendah pada 10%, namun kemungkinan adanya kenaikan pada bulan Desember jadi meningkat ke 42% dari 26% pada minggu sebelumnya, seperti dikutip dari Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com.

Musim laporan keuangan 3Q23 lumayan mendominasi sentimen pasar; bank dan institusi keuangan besar seperti Bank of America dan Goldman Sachs telah merilis kinerja kuartal 3 mereka yang cukup bervariasi. Adapun harga saham Nvidia anjlok lebih 4% dan memimpin pelemahan di sektor produsen chip menyusul laporan Bloomberg bahwa pemerintah AS memperketat penjualan semikonduktor yang didesain emiten pembuat chip untuk pasar China. Lebih banyak data ekonomi AS akan dirilis malam ini sekitar jam 19.30 WIB seperti Building Permits (Sept.), Housing Starts (Sept.), dan tak lupa US Crude Oil Inventories setelah pekan lalu memberikan kejutan level persediaan membuncah di angka 10.176 juta barrel, sangat di luar perkiraan yang hanya 492 barrel. Data di atas akan melengkapi API Weekly Crude Oil  Stock yang mencatat stok minyak mentah, bensin, dan minyak sulingan AS yang mana sudah dirilis lebih dahulu dan ternyata anjlok -4.383 juta barrel, jauh lebih rendah dari prediksi -1.267 juta dan melenyapkan stok persediaan minggu sebelumnya 12.94 juta barrel; menjelaskan permintaan yang tinggi atas produk minyak AS.

Baca Juga :  Selenggarakan PE, Berikut Pandangan IPCC pada Potensi Industri Otomotif RI

MARKET EROPA: ZEW Economic Sentiment di Jerman dan wilayah Eurozone memperkirakan kondisi ekonomi yang akan lebih optimis untuk 6 bulan ke depan. Inggris akan umumkan CPI (Sept.) yang diharapkan mampu semakin melandai ke 6.5% yoy, dari posisi 6.7% di bulan Agustus. Sore harinya, giliran Eurozone yang akan publikasikan level CPI (Sept.) mereka yang mana juga diperkirakan mampu mendingin ke angka 4.3% yoy, dari pembacaan 5.2% pada bulan sebelumnya. Sebagai penutup, komentar ECB President Christine Lagarde pastinya akan ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar.

MARKET ASIA: Hari ini para pelaku pasar akan memantau ketat data GDP China untuk kuartal 3/2023 yang mana diramalkan melemah ke level 4.4% yoy, dari pertumbuhan masif kuartal sebelumnya pada 6.3%. Sejumlah data lain yang menjelaskan trend pertumbuhan ekonomi di sana juga akan menyusul kemudian seperti: Industrial Production (Sept.), Retail Sales (Sept.), dan tak lupa Unemployment Rate (Sept.) yang diperkirakan tak akan banyak berubah dari posisi 5.2% pada bulan Agustus.

IHSG ditutup menguat 43 points setelah 3 hari berturut-turut terbenam di zona negatif, masih dibayangi oleh net jual asing sebesar IDR370.05 miliar; namun masih cukup penuh perhitungan sebelum menyebrang ke atas level Resistance krusial 6950 yang sedianya mengamankan trend IHSG menjadi Sideways cenderung Bullish, daripada saat ini yang masih mengandung aroma resiko konsolidasi lanjutan.

Menyikapi kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor/trader untuk menunggu penembusan Resistance yang solid sebelum melakukan Average Up dalam jumlah besar; terlebih karena animo market cenderung berhati-hati menunggu keputusan RDG BI esok hari terkait suku bunga BI7DRR mengenai apakah masih layak ditahan di level 5.75% mengingat chance kelanjutan suku bunga AS dan usaha stabilisasi Rupiah di mana nilai tukar masih tak bergeming dari titik tertinggi dalam hampir 10 bulan di IDR15734/ USD.

Para investor/trader Indonesia juga akan semakin perhatikan peta politik terkait Pilpres 2024 di mana pekan ini mulai akan diumumkan para Calon Wakil Presiden dari kedua paslon yang tersisa, Ganjar & Prabowo. 

“IHSG diproyeksi bergerak Sideways,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (18/10).

 


https://pasardana.id/news/2023/10/18/analis-market-18102023-ihsg-diproyeksi-bergerak-sideways/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here