Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (16/10), IHSG ditutup melemah 30,49 poin (-0,44%) ke level 6.896,29.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional seiring dominannya katalis negative di market, seperti kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun, eskalasi ketegangan geopolitik Israel-Hamas, dan berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Kemarin, rilis data Posisi Utang Luar Negeri Indonesia (Ags-23) tercatat sebesar US$395,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi US$397,1 miliar (Jul-23).
Kemudian, Neraca Perdagangan Indonesia (Sep-23) tercatat surplus US$3,42 juta, lebih tinggi dari ekspektasi (US$2,13 juta) dan bulan sebelumnya (US$3,12 juta).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,93%), S&P 500 (+1,06%), dan Nasdaq (+1,20%).
Penguatan tersebut menjelang minggu pendapatan yang sibuk.
J&J, Bank of America, Goldman Sachs, Tesla, Morgan Stanley dan Netflix termasuk di antara perusahaan yang akan melaporkan hasil kuartalan minggu ini.
Investor juga menunggu komentar dari beberapa pejabat Fed termasuk Ketua Fed Powell untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter dan data ekonomi termasuk penjualan ritel dan produksi industri sebagai petunjuk mengenai keadaan perekonomian AS.
Di sisi lain, eskalasi perang di Timur Tengah menjadi kekhawatiran tersendiri untuk pasar keuangan global.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Survei Permintaan & Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Sep-23),’ sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (17/10).
https://pasardana.id/news/2023/10/17/analis-market-17102023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
