Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, hari ini (17/10), bursa saham Asia diperkirakan bisa mengekor penguatan pasar modal AS seiring para investor menyoroti perkembangan konflik Timur Tengah.
Adapun Bursa saham utama AS ditutup rata-rata menguat 1 persenan pada perdagangan Senin (16/10/23) dengan sektor Consumer memimpin kenaikan pada indeks S&P500, seiring para investor optimis menyambut dimulainya musim laporan keuangan; sementara sektor Transportasi dan saham-saham berkapitalisasi kecil pun turut melonjak.
Pelaku pasar mulai berani mengambil posisi lebih banyak di aset beresiko, sehingga menyeret turun aset safe-haven Emas dan harga Minyak, seraya memonitor perkembangan Perang Israel di Gaza yang masih memanas dan menambah tinggi korban jiwa termasuk wanita & anak-anak, setelah gagalnya usaha gencatan senjata.
CBOE Volatility Index mengendur, sementara DJIA membukukan persentase penguatan terbesar dalam sebulan. Laporan kinerja kuartal 3/2023 para perusahaan S&P500 diharapkan mampu menyajikan peningkatan laba 2.2% yoy, naik dari estimasi 1.3% sepekan sebelumnya, menurut data LSEG pada hari Jumat lalu.
Philadelphia Fed President Patrick Harker mengulang pernyataannya terkait kebijakan moneter bahwa kemungkinan bank sentral sudah hampir mendekati akhir siklus trend naik suku bunga. US Dollar dan US Treasury sontak mundur teratur menyusul komentar tersebut.
Setelah kemarin Empire State Index menjelaskan kondisi usaha manufaktur secara umum di negara bagian New York cenderung memburuk, hari ini akan lebih banyak dirilis data ekonomi AS seperti Retail Sales (Sept.), Industrial & Manufacturing Production (Sept.), serta Business & Retail Inventories Ex-Auto untuk bulan Agustus.
MARKET ASIA: Jepang telah merilis Industrial Production (Agus.) yang belum bisa penuhi ekspektasi dan masih berkutat di wilayah negatif -0.7% walau angka ini telah membaik dari bulan sebelumnya – 1.8%. Indonesia melaporkan penurunan Impor yang jauh lebih besar daripada penurunan Ekspor di bulan September, menyebabkan angka Trade Balance (Sept.) kembali sukses membukukan surplus untuk 41 bulan berturut-turut di angka USD3.42 miliar, berhasil lebih tinggi dari prediksi & bulan sebelumnya.
MARKET EROPA: Bicara mengenai Trade Balance, Eurozone mengantongi surplus untuk 3 bulan berturut-turut di angka EUR6.7 miliar pada bulan Agustus, lebih tinggi dari posisi Juli di EUR6.3 miliar. Siang ini Inggris akan merilis sejumlah data ekonomi terkait ketenagakerjaan dan pertumbuhan Upah. Sorenya giliran Jerman dan Eurozone mempublikasikan ZEW Current Conditions & Economic Sentiment untuk bulan Oktober.
Di luar optimisme yang melingkupi pasar Asia, melihat penutupan IHSG kemarin yang terdesak mundur setelah upaya mendobrak tembok Resistance krusial 6950 tak kunjung berhasil, kali ini dengan posisi Closing IHSG di bawah Support ketiga Moving Average semakin menguatkan notion Konsolidasi – Bearish yang tengah berlangsung.
Menyikapi kondisi tersebut diatas, Analis NH Korindo Sekuritas mengingatkan para investor/trader untuk tetap fokus pada kondisi pasar domestik dan animo yang bergulir, sambil memperhatikan rotasi sektor demi menemukan trading opportunities.
“IHSG berpotensi Bearish,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (17/10).
https://pasardana.id/news/2023/10/17/analis-market-17102023-ihsg-berpotensi-bearish/