Beritamu.co.id-PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement, IDX: INTP) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MOU) dengan KRAKATAU POSCO mengenai Kerja Sama Strategis Pemanfaatan Produk Sampingan Baja berupa granulated blast furnace slag (GBFS), slag baja, sludge, dan dust sebagai Bahan Baku Alternatif Semen Ramah Lingkungan.
Penandatangan MoU dilakukan pada, Senin 11 September 2023 di Jakarta, oleh Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya dengan Presiden Direktur KRAKATAU POSCO Kim Kwang Moo.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengungkapkan, Penandatangan MoU kali ini merupakan kelanjutan kerja sama strategis yang sebelumnya telah terjalin di antara kedua belah pihak untuk melakukan studi pemanfaatan produk sampingan baja dalam cakupan yang lebih luas sebagai bahan baku alternatif semen ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta membantu upaya pengurangan emisi karbon dari sektor konstruksi.
Indocement merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan nilai emisi yang berasal dari kegiatan operasional usaha, dan secara konsisten menerapkan prinsip dan nilai environment, social and governance (ESG).
“Perusahaan kami juga terus berupaya untuk mewujudkan new purpose Indocement yaitu Material to Build Our Future yang merupakan upaya untuk memberikan solusi masa depan dengan memproduksi menyediakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui penggunaan sumber bahan bakar dan bahan baku alternatif, langkah dan upaya efisiensi energi, serta praktik berkelanjutan lainnya,” beber Christian, dalam siaran pers, Senin (11/9/2023).
“Indocement berupaya mengurangi dampak lingkungan serta membuka jalan untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambah Christian.
Sementara itu, Presiden Direktur KRAKATAU POSCO Kim Kwang-Moo, mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dengan perusahaan- perusahaan semen di Indonesia untuk memanfaatkan by-product baja yang ramah lingkungan sebagai material multifungsi dalam bentuk kontribusi terhadap perkembangan Indonesia dan pelestarian alam.
“Di seluruh dunia, by-product baja dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, seperti bahan baku semen dan agregat, namun Indonesia masih berada pada tahap awal penerapan hal ini sehingga pengetahuan mengenai sistem daur ulang dan kesadaran pasar pun masih perlu untuk lebih ditumbuhkan,” ungkap Kim Kwang-Moo.
Kerja sama tersebut merupakan upaya Indocement dalam melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim, sebelumnya Indocement telah menggunakan beragam bahan bakar alternatif seperti sekam padi, oil sludge, sampah perkotaan, ban bekas, serbuk gergaji, bekas kemasan dan refused derived fuel (RDF).
Untuk menggantikan batu bara, Indocement telah berinvestasi lebih dari Rp1 trilun dalam 5–6 tahun terakhir untuk membangun beragam fasilitas untuk mengkonsumsi bahan bakar dan bahan baku alternatif, investasi yang dilakukan seperti pembangunan fasilitas feeding, shredder, dan mixing untuk refused-derived fuel serta investasi yang terbaru berupa hot-disc facility.
https://pasardana.id/news/2023/9/11/intp-teken-nota-kesepahaman-dengan-krakatau-posco/