Beritamu.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Agustus 2023 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,43 persen.
Adapun tingkat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,22.
“Pada Agustus 2023 terjadi deflasi sebesar 0,02% secara bulan ke bulan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen atau IHK dari 115,24 pada Juli 2023 menjadi 115,22 pada Agustus 2023. Secara year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 3,27% atau secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 1,43%,” kata Pudji Ismartini selaku Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, di Jakarta, Jumat (01/9).
Lebih lanjut dijelaskan, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 6,40 persen dengan IHK sebesar 122,04 dan terendah terjadi di Jambi sebesar 1,92 persen dengan IHK sebesar 116,37.
Menurut catatan BPS, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,51 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,40 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,21 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,69 persen; kelompok transportasi sebesar 9,65 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,88 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,88 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,76 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
BPS juga mencatat, tingkat inflasi y-on-y komponen inti Agustus 2023 sebesar inflasi y-on-y sebesar 2,18 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,13 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,33 persen.
https://pasardana.id/news/2023/9/1/bps-agustus-2023-terjadi-deflasi-sebesar-0-02-persen-mom/