Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (25/8), IHSG ditutup melemah 3,95 poin (-0,06%) ke level 6.895,44.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional sembari mencermati pidato Ketua The Fed, Jerome Powell di acara Simposium Jackson Hole terkait sinyal kebijakan moneter AS ke depan.
Kemudian, nilai tukar rupiah melemah 0,29% terhadap dollar AS menjadi Rp15.297 (JISDOR).
Di saat yang sama, rilis data pertumbuhan PDB Jerman (Q2-23) tercatat turun 0,2% yoy atau sesuai ekspektasi.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat (+0,52%) dengan net foreign sell sebesar Rp2,69 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat tercermin dari DJIA (+0,73%), S&P 500 (+0,67%), dan Nasdaq (+0,94%).
Jerome Powell mengungkapkan bahwa data ekonomi yang telah rilis lebih tangguh dari perkiraan, sehingga Federal Reserve siap menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.
Pada saat yang sama, Powell menyatakan bahwa pada bulan September, suku bunga tidak akan berubah untuk mengevaluasi data yang masuk, serta prospek yang berkembang dan potensi risiko.
Saham Affirm (+28,8%) dan Workday (+5,4%) didukung rilis pendapatan yang optimis.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,45), S&P500 (+0,82), dan Nasdaq (+2,26).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Juli 2023),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (28/8).
https://pasardana.id/news/2023/8/28/analis-market-2882023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/