Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan saat mengunjungi Agricultural Products and Livestock Market Committee (APMC) Market di Navi, Mumbai, India, pada Rabu (23/8) waktu setempat.
Zulhas, sapaan Menteri Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia merupakan negara penghasil rempah-rempah yang diekspor ke sejumlah negara, termasuk ke India.
Ia mengaku cukup kaget melihat skala perdagangan rempah APMC yang sangat maju.
“Indonesia akan terus memperkuat hubungan dagang dengan India, khususnya di sektor perdagangan rempah. Untuk itu, Indonesia harus belajar,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/8).
Kata Zulhas, cengkeh asal Manado yang dikenal dengan nama Lalpari cukup terkenal di India. Cengkeh tersebut dianggap memiliki kualitas terbaik di dunia.
“Kita harus terus mempertahankan, bahkan terus meningkatkan kualitas cengkeh Indonesia,” kata Zulhas.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor cengkeh di Indonesia mencapai US$54,62 juta dengan volume sebanyak 9,28 juta ton pada 2022.
Jumlah tersebut turun 41,98% dibandingkan pada 2021 yang sebesar US$94,15 juta dengan volume sebanyak 19,81 juta ton.
https://pasardana.id/news/2023/8/25/ri-perkuat-hubungan-degang-dengan-india-terutama-sektor-rempah/