Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan sebelumnya, Rabu (16/8), IHSG ditutup melemah 14,56 poin (-0,21%) ke level 6.900,54.
IHSG melemah seiring terjadinya net foreign sell sebesar Rp618,18 miliar di pasar modal domestik.
Dari eksternal, investor mewaspadai indikasi kebijakan The Fed yang masih akan cenderung hawkish.
Rilis data penjualan ritel AS (Jul-23) tercatat tumbuh positif sebesar 3,17% yoy atau 0,7% mtm, di atas ekspektasi sebesar 1,50% yoy atau 0,4% mtm.
Di sisi lain, The Reserve Bank of New Zealand (Ags-23) memutuskan mempertahankan suku bunga di level 5,50% (sesuai ekspektasi).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah tercermin dari DJIA (-0,84%), S&P 500 (-0,77%), dan Nasdaq (-1,17%).
Pelemahan tersebut di tengah kekhawatiran suku bunga The Fed akan tetap lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.
Risalah dari pertemuan Juli The Fed menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan memprioritaskan pertempuran melawan inflasi, di saat yang sama anggota lainnya meminta kehati-hatian terhadap pengetatan yang berlebihan.
Sikap hawkish ini mengangkat imbal hasil Treasury 10-tahun ke level tertinggi dalam hampir 16 tahun, menekan sektor teknologi yang sensitif terhadap suku bunga karena Meta (-3,1%) dan Apple (-1,5%).
Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Jul-23).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (18/8).
https://pasardana.id/news/2023/8/18/analis-market-1882023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/