Beritamu.co.id – Rusia meningkatkan suku bunga menjadi 12 persen setelah nilai tukar rubel melemah ke level terendah dalam 16 bulan terakhir akibat tingginya inflasi.
Seperti dilansir BBC News, nilai tukar rubel turun ke bawah 100 per dolar AS awal pekan ini, memicu bank sentral Rusia melakukan pertemuan darurat.
Bank of Russia meningkatkan suku bunga dari 8,5 persen menjadi 12 persen untuk meredam inflasi yang mencapai 4,4 persen pada Agustus.
Perekonomian Rusia terus tertekan setelah impor meningkat melampaui ekspor dan belanja militer bertambah akibat berlarutnya perang di Ukraina.
“Pertumbuhan permintaan domestik melampaui kapasitas untuk meningkatkan produksi sehingga memicu inflasi dan melemahkan nilai tukar rubel,” ungkap pernyataan yang dikeluarkan Bank of Russia.
Bank of Russia menargetkan inflasi turun ke angka 4 persen pada 2024.
Langkah agresif bukan hanya kali ini dilakukan Bank of Russia.
Saat dimulainya serangan Rusia ke Ukraina, bank sentral Rusia tersebut meningkatkan suku bunga menjadi 20 persen dari 9,5 persen, sebelum kemudian melakukan pemangkasan secara bertahap.
Akibat serangan ke Ukraina, Rusia dijatuhi berbagai sanksi oleh negara-negara Barat yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
https://pasardana.id/news/2023/8/16/rusia-tingkatkan-suku-bunga-jadi-12-persen/