Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (4/8), IHSG ditutup melemah 45,23 poin (-0,66%) ke level 6.852,84.
IHSG kembali melemah seiring aksi jual investor asing sebesar Rp467,73 miliar pada saham-saham perbankan, khususnya BBRI & BBCA.
Dari ekternal, pengetatan kebijakan moneter dari bank sentral terus berlanjut, terbaru Bank of England (BoE) kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25% (tertinggi dalam 15 tahun terakhir).
Kemudian, rilis data PMI Jasa AS (Jul-23) tercatat di angka 52,3 atau masih di bawah ekspektasi di angka 52,4.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG bergerak melemah -0,69% diiringi aksi beli bersih (net buy) investor asing sebesar Rp 2,96 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah tercermin dari DJIA (-0,43%), S&P 500 (-0,53%), dan Nasdaq (-0,36%).
Pelemahan bursa terseret turunnya harga saham Apple (-4,8%) setelah hasil kuartalan yang mengecewakan dan prospek kapitalisasi pasarnya turun di bawah $3 triliun.
Kemudian, ekonomi AS menambahkan 187 ribu pekerjaan pada bulan Juni, meleset dari ekspektasi pasar kenaikan 200 ribu, tetapi tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 3,5% pada Juli 2023, bulan sebelumnya 3,6% (Jun-23) dan pendapatan per jam melampaui perkiraan pada pertumbuhan tahunan 4,4%.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-1,11%), S&P 500 (-2,27%), dan Nasdaq (- 2,85%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Cadangan Devisa (Jul-23) dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q2-2023,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (07/8).
https://pasardana.id/news/2023/8/7/analis-market-0782023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/