Beritamu.co.id – PT Semen Indonesia Tbk (IDX: SMGR) mencatatkan laba per saham senilai Rp128 per lembar pada akhir semester I 2023, atau melorot 9,2 persen dibanding akhir semester I 2022 yang berada di level Rp141 per helai.
Pasalnya, total rata-rata tertimbang saham yang beredar pada semester I 2023 mencapai 6.751.540.090 lembar, sedangkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar di semester I 2022 sebanyak 5.925.748.878 helai.
Sedangkan rata-rata saham beredar per 30 Juni 2022 tidak termasuk saham yang dibeli oleh Pemerintah pada saat right issue.
Apabila saham yang dibeli oleh Pemerintah saat right issue diperhitungkan dalam rata-rata saham beredar, maka laba per saham dasar per 30 Juni 2022 menjadi Rp132 per saham dasar.
Namun emiten semen BUMN itu membukukan laba bersih sebesar Rp866,23 miliar pada semester I 2023, atau tumbuh 3,09 persen dibanding semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp840,1 miliar.
Jika dirunut, pendapatan tumbuh 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp17,031 triliun pada akhir Juni 2023.
Rinciannya, penjualan semen kepada pihak ketiga menyusut 0,81 persen menjadi Rp13,023 triliun.
Tapi penjualan terak ke pihak ketiga tumbuh 22,2 persen menjadi Rp1,558 triliun.
Senada, penjualan beton jadi dan siap pakai pihak ketiga meningkat 22,9 persen menjadi Rp766,19 miliar.
Demikian juga dengan penjualan bahan bangunan selain semen tumbuh 10,17 persen menjadi Rp314,4 miliar.
Lalu, pendapatan lain-lain meningkat 12,5 persen menjadi Rp369,91 miliar.
Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak menjadi Rp12,615 triliun.
Dampaknya, laba kotor tergerus 7,7 persen menjadi Rp4,415 triliun.
Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan menyusut 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,304 triliun.
Pemicunya, beban penjualan mencapai Rp1,157 triliun.
Ditambah beban umum dan administrasi sebesar Rp1,388 triliun dan beban keuangan sebesar Rp684,5 miliar.
Menariknya, beban pajak penghasilan turun 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp412,81 miliar pada akhir Juni 2023.
Walhasil, laba periode berjalan tumbuh 0,79 persen menjadi Rp891,35 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit SMGR yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (31/7/2023).
Sementara itu, total kewajiban berkurang 0,79 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp30,804 triliun pada akhir Juni 2023.
Pada sisi lain, jumlah ekuitas berkurang 2,1 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp46,29 triliun pada akhir Juni 2023.
https://pasardana.id/news/2023/8/2/jumlah-saham-bertambah-laba-per-saham-smgr-turun-9-2-persen-pada-semester-1-2023/