Home Bisnis MARKET Rugi USD76 Juta, Defisit GIAA Sentuh USD3,7 Miliar Pada Semester I 2023

Rugi USD76 Juta, Defisit GIAA Sentuh USD3,7 Miliar Pada Semester I 2023

14
0

Beritamu.co.id PT Garuda Indonesia Tbk (IDX: GIAA) menderita rugi bersih senilai USD76,5 juta pada semester I 2023, atau memburuk dibanding periode sama tahun lalu yang membukukan laba bersih senilai USD3,761 miliar.

Dampaknya, defisit atau akumulasi kerugian kian dalam, yakni sebesar 2,1 persen dibanding akhir tahun 2022 yang menyentuh USD3,757 miliar.  

Hal itu membuat emiten penerbangan BUMN itu mengalami tekor modal atau defisiensi modal sedalam USD1,61 miliar.

Padahal, total pendapatan semester I 2023 naik 58,8 persen secara tahunan menjadi USD1,395 miliar.

Penopangnya, pendapatan dari penerbangan berjadwal meningkat 62,6 persen menjadi USD1,101 miliar.

Senada, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal melonjak 63,2 persen menjadi USD142,45 juta.

Demikian juga dengan pendapatan lain-lainnya tumbuh 33,6 persen menjad USD151,37 juta.

Sayangnya, beban usaha membengkak 4,1 persen menjadi USD1,268 miliar.

Terlebih, beban usaha lainnya mencapai USD237, 016 juta, padahal pada semester I 2022 mencatat pendapatan lain senilai USD4,343 miliar.

Pasalnya, GIAA tidak lagi mencatatkan pendapatan restrukturisasi utang dan keuntungan dari restrukturisasi pada semester I 2023.

Baca Juga :  Stafsus BUMN : Anggaran Untuk Proyek Kereta Cepat Bandung Tunggu Audit BPKB

Kedua pos ini pada semester 1 2022 membukukan pendapatan USD4,1 miliar.

Akibatnya, GIAA menderita rugi sebelum pajak senilai USD109,56 juta.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit GIAA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7/2023).

Sementara itu, total kewajiban bertambah 1,5 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD7,892 miliar.

 


https://pasardana.id/news/2023/8/1/rugi-usd76-juta-defisit-giaa-sentuh-usd3-7-miliar-pada-semester-i-2023/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here