Beritamu.co.id – PT Smartfren Telecom Tbk (IDX: FREN) menderita rugi bersih sebesar Rp543,2 miliar pada semester I 2023, atau memburuk dibanding semester I 2022 yang membukukan laba bersih sebesar Rp54,6 miliar.
Akibatnya, defisit atau akumulasi kerugian kian dalam, yakni sebesar 2,1 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp25,499 triliun.
Padahal, pendapatan usaha tumbuh 1,9 persen dibanding semester 1 2023 menjadi Rp5,561 triliun.
Penopangnya, pendapatan data meningkat 1,19 persen menjadi Rp5,006 triliun.
Senada, jasa interkoneksi naik 67,7 persen menjadi Rp213,29 miliar.
Tapi pendapatan selain data menyusut 8,6 persen menjadi Rp127,63 miliar.
Senasib, pendapatan lain-lain amblas 10,8 persen menjadi Rp213,99 miliar.
Sayangnya, jumlah beban usaha membengkak 5,1 persen menjadi Rp5,418 triliun.
Dampaknya, laba usaha amblas 52,6 persen yang tersisa Rp143,63 miliar.
Terlebih, beban lain-lain naik 13,01 persen menjadi Rp547,05 miliar.
Pemicunya, kerugian dari investasi dalam saham menyentuh Rp389, 86 miliar.
Akibatnya, emiten telekomunikasi grup Sinarmas itu mengalami rugi sebelum pajak sebesar Rp403,41 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 FREN, yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7/2023).
Sementara itu, total kewajiban berkurang 0,12 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp30,693 triliun.
Pada sisi lain, jumlah ekuitas menyusut 3,4 persen dibanding akhir Desember 2022 menjadi Rp15,216 triliun.
https://pasardana.id/news/2023/7/31/rugi-investasi-saham-bikin-defisit-fren-sentuh-rp25-4-triliun-pada-semester-i-2023/