Beritamu.co.id – PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) mencatatkan laba sebesar Rp2,759 triliun pada semester I 2023, atau anjlok 19,5 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang Rp3,429 triliun.
Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp72 per lembar, sedangkan di akhir Juni 2022 berada di level Rp90 per saham.
Jika dirunut, penjualan bersih turun 5,4 persen dibanding semester 1 2022 menjadi Rp20,291 triliun.
Pasalnya, penjualan ke pasar dalam negeri menyusut 4,3 persen menjadi Rp19,627 triliun.
Bahkan, nilai ekspor amblas 23,1 persen yang tersisa Rp664,95 miliar.
Walau harga pokok penjualan dapat ditekan 8,4 persen menjadi Rp10,174 triliun, tapi laba kotor terkikis 2,2 persen menjadi Rp10,117 triliun.
Terlebih, beban pemasaran dan penjualan membengkak 3,2 persen menjadi Rp4,462 triliun.
Apalagi, beban umum dan administrasi juga membengkak 31,2 persen menjadi Rp2,027 triliun.
Pemicunya, beban merek, teknologi dan biaya jasa serta biaya enterprise technology solution naik 42,8 persen menjadi Rp1,501 triliun.
Akibatnya, laba usaha menyusut 19,09 persen dibanding akhir Juni 2022 menjadi Rp3,626 triliun pada 30 Juni 2023.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit emiten konsumer itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/7/2023).
Sementara itu, total kewajiban bertambah 11,8 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp16,015 triliun.
Pada sisi lain, jumlah ekuitas berkurang 1,5 persen dibanding akhir Desember 2022 menjadi Rp3,936 triliun.
https://pasardana.id/news/2023/7/24/beban-pangkas-laba-unvr-19-persen-pada-semester-i-2023/