Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, Pada perdagangan akhir pekan lalu (21/7), IHSG ditutup menguat 16,61 poin (+0,24%) ke level 6.880,80.
IHSG ditutup menguat pasca melemah pada perdagangan sesi pertama.
Di saat yang sama, investor mencermati sentimen bervariatif di market.
Pertama, rilis Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir pada 15/7/2023) tercatat sebesar 228 ribu, di bawah perkiraan dan pekan sebelumnya (242 ribu & 237 ribu).
Kedua, Penjualan Rumah Lama AS (Jun-23) tercatat sebanyak 4,16 juta unit, di bawah perkiraan dan bulan sebelumnya (4,20 juta unit dan 4,30 juta unit).
Ketiga, inflasi Jepang (Jun-23) tercatat sebesar 3,3% yoy, di bawah ekspektasi (3,5%) namun di atas inflasi bulan sebelumnya (3,2%).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +0,16% dengan net foreign buy sebesar Rp2,11 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif tercermin dari DJIA (+0,01%), S&P 500 (+0,03%), dan Nasdaq (- 0,22%).
The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 25-26 Juli, investor memiliki pandangan beragam tentang kebijakan moneter jangka panjang bank sentral.
American Express turun (-3,9%) setelah raksasa kartu kredit itu melewatkan perkiraan pendapatan triwulanan dan menegaskan perkiraan laba setahun penuhnya.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+2,08%), S&P 500 (+0,69%), dan Nasdaq (-0,57%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang cenderung tertekan. Investor hari ini akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan berlangsung 24-25 Juli 2024,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (24/7).
https://pasardana.id/news/2023/7/24/analis-market-2472023-ihsg-cenderung-tertekan/
