Peluang kenaikan muncul lantaran BPJS Kesehatan kemungkinan defisit Rp11 triliun tahun depan.
Tahun ini, ia meyakini keuangan lembaga jaminan sosial itu masih aman sehingga tidak ada kenaikan iuran. Namun, defisit berpotensi terjadi pada Agustus-September 2025.
Dirinya pun mengungkap pada akhir tahun 2020 lalu, BPJS Kesehatan mencatatkan aset neto Rp 56,5 triliun.
Merespon hal tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan sejak 2021 sampai dengan sekarang ini, BPJS Kesehatan belum pernah berbicara satu rencana pun soal kenaikan iuran.
Menurutnya, BPJS Kesehatan masih terus menerapkan berbagai strategi agar keberlangsungan pendanaan program JKN bisa terus berjalan sehat tanpa ada kenaikan iuran.
Namun, ia tak bisa menjawab apakah artinya dengan batas waktu yang ditetapkan Presiden Jokowi itu, iuran BPJS Kesehatan akan naik pada 2024.
Menurutnya, ada banyak faktor yang harus diperhatikan kalau toh nantinya keputusan pahit itu harus diambil.
“Belum bisa dijawab sekarang, terlalu banyak faktor yang akan mempengaruhi. yang jelas BPJS bersama berbagai pemangku kepentingan menggunakan berbagai strategi akan menjaga keberlangsungan pendanaan program gotong royong yang sudah on the right track dan mulai bagus ini,” tukasnya.
https://pasardana.id/news/2023/7/21/isu-iuran-kesehatan-naik-di-tahun-2025-begini-respon-dirut-bpjs/