Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (17/7), IHSG ditutup melemah 2,43 poin (-0,04%) ke level 6.867,14.
IHSG melemah seiring terjadinya profit taking investor pasca kenaikan cukup signifikan pada pekan lalu (+2,28%).
Di sisi lain, rilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia/ SULNI (Mei-23) tercatat sebesar US$398,3 miliar, turun dari US$403,0 miliar (Apr-23). Kemudian, data Neraca Perdagangan Indonesia (Jun-23) tercatat surplus US$3,46 miliar, atau surplus 38 bulan berturut-turut.
Dari eksternal, PDB China (Q2-23) tercatat tumbuh +6,3% yoy, di bawah ekspektasi +7,3%, namun lebih tinggi dari pertumbuhan +4,5% (Q1-23).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat tercermin dari DJIA (+0,22%), S&P 500 (+0,39%), dan Nasdaq (+0,93%).
Penguatan tersebut tidak lepas dari dimulainya rilis pendapatan emiten Q2-2023.
Saham First Solar (+8%), Enphase Energy (+6,6%), JPMorgan (+2,4%) menyusul pendapatan yang optimis minggu lalu.
Investor minggu ini akan mengamati rilis pendapatan dari Bank of America, Morgan Stanley, Goldman Sachs, United Airlines, Tesla, dan Netflix.
FactSet, memperkirakan bahwa terjadi penurunan pendapatan emiten yang terdaftar pada S&P 500 sebesar (-7,6%) pada Q2-2023, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan saat ini masih pada posisi -7,1% pada Jumat lalu.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang terjadi profit taking pasca penguatan yang cukup signifikan pada pekan lalu. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Jun23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (18/7).
https://pasardana.id/news/2023/7/18/analis-market-1872023-ihsg-dibayangi-aksi-profit-taking/