Home Bisnis MARKET Siap-Siap Kreditur Sriwijaya Air Dibayar Pakai Lembaran Saham

Siap-Siap Kreditur Sriwijaya Air Dibayar Pakai Lembaran Saham

12
0

Beritamu.co.id – Sriwijaya Air berhasil meyakinkan para kreditur dan mendapat dukungan untuk menyelesaikan kewajibannya kepada mitra bisnis dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu 12 Juli 2023. 

Financial Advisor Sriwijaya dari Triple B, Noprian Fadli mengaku bersyukur bahwa proposal perdamaian yang diajukan Sriwijaya Air disetujui oleh para kreditor. 

Alhamdulillah, segala usaha dan kerja keras, waktu yang terbuang tidak sia-sia hasilnya. Seperti yang sudah disampaikan oleh pengurus, bahwa 100 persen kreditor separatis setuju dan 93,3 persen kreditor konkuren yang setuju. Artinya, sesuatu yang bagi Sriwijaya itu membanggakan, proposal tersebut diterima oleh 93 persen dan 100 persen kreditor. Ini memberikan level optimisme bagi Sriwijaya kedepan akan lebih baik,” papar dia dalam keterangan resmi, Kamis (13/7/2023).  

Ia bilang, salah satu poin pada proposal perdamaian tersebut yakni Sriwijaya Air akan melakukan listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk mencari modal strategis guna pengembangan perusahaan. 

“Memang niatan dari awal Sriwijaya harus lebih baik dari sebelum PKPU. Jadi langit ini mau dipenuhi biru putih merahnya Sriwijaya lagi. (IPO) ini adalah rencana yang ada dalam proposal perdamaian. Salah satu business plan-nya adalah IPO,” tegasnya. 

Ia menambahkan, proposal perdamaian itu juga akan memberikan kenyamanan bagi dua belah pihak.

“Menurut perhitungan saya, ini mengurangi beban keuangan sekitar minimum 80 persen dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, berjalannya operasional, yang equity-nya tadinya negatif jadi positif, dan membuka ruang cakrawala untuk investor masuk dan membuka cakrawala-cakrawala untuk lessor masuk dan berkontribusi bagi aviasi kita,” jelasnya. 

Perwakilan Tim Pengurus Sriwijaya Air, Januardo Sihombing, S.H., M.A, usai sidang PKPU hari ini (13/7), di PN Jakarta Pusat merinci hasil pemungutan suara PKPU mencatat, kreditur separatis kehadiran 100 persen dengan jumlah tagihan Rp3.627.019.528.172,35 yang mewakili 362.702 suara ekuivalen dengan 100 persen.

Baca Juga :  HSBC Plan Akan Kuasai 25 Persen APEX Senilai Rp1,6 Triliun

Sementara kreditur konkuren, jumlah kehadiran 76 kreditur, di mana 70 kreditur menyatakan setuju terhadap rencana perdamaian.

70 kreditur tersebut mewakili 92 persen dari yang hadir terhadap jumlah tagihan Rp3.443.931.191.611,82 ekuivalen dengan jumlah suara sebanyak 344.395 atau 93,3 persen menyatakan setuju.

Dari 76 kreditur, 70 kreditur menyetujui rencana perdamaian dan 6 kreditur tak menyetujui.

Sejumlah 6 kreditur yang tak setuju itu mewakili 8 persen dari jumlah kreditur yang hadir yang mewakili jumlah tagihan Rp246.129.977.001,46 atau dengan ekuivalen jumlah suara sebanyak 24.613 yang mewakili presentase tak setuju yakni sebesar 6,67 persen.

“Dari dua golongan, yaitu kreditor separatis dan kreditor konkuren, yang separatis berhasil meraih 100 persen suara setuju senilai kurang lebih Rp3,4 triliun, di konkuren 93,3 persen mewakili 100 persen suara konkuren, dengan total tagihan Rp7,3 triliun itu disetujui mayoritas kreditor separatis dan konkuren setuju (Proposal perdamaian Sriwijaya Air),” ujar Januardo kepada awak media di Jakarta, Rabu 12 Juli 2023. 

Lebih lanjut Januardo mengungkapkan, kreditor konkuren yang tidak menyetujui proposal perdamaian yang diajukan Sriwijaya Air, sifatnya adalah abstein.

Mereka adalah investor asing yang memang masih menunggu approval dari kliennya. 

“Mereka abstein karena masih menunggu approval dari kliennya, karena mereka asing kan, ada hal-hal yang membatasi ruang gerak. Yang satu tidak setuju itu biasa ya, mungkin alasan komersial. Tapi mayoritasnya 93 persennya setuju, artinya proposal perdamaian Sriwijaya Air ini betul-betul bisa dipercaya bisa dilakukan oleh para kreditor,” ungkap Januardo. 

Adapun lama penundaan pembayaran kepada kreditor, kata dia, bervariasi, dengan tenggat waktu 8 tahun hingga 15 tahun. 

“Bervariasi, ada yang 8 tahun dan maksimal 15 tahun, itu untuk lessor yang nonaktif, pesawat sudah ditarik,” jelasnya. 

 


https://pasardana.id/news/2023/7/13/siap-siap-kreditur-sriwijaya-air-dibayar-pakai-lembaran-saham/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here