Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (7/7), IHSG ditutup melemah 40,87 poin (-0,60%) ke level 6.716,46.
IHSG melemah sejalan dengan mayoritas bursa regional. Dari eksternal, risalah rapat FOMC mengisyaratkan kenaikan suku bunga namun dalam tingkat yang lebih rendah.
Di saat yang sama, investor terus memantau perkembangan tensi AS-China terkait pembatasan transfer teknologi semikonduktor, sekaligus kunjungan Menkeu AS Janet Yellen ke Beijing.
Dari internal, Posisi cadangan devisa Indonesia turun menjadi US$137,5 miliar (Jun-23) dari sebelumnya US$139,3 miliar (Mei-23). Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +0,82% dengan net foreign buy sebesar Rp629 miliar.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah tercermin dari DJIA -0,55%, S&P 500 -0,29%, dan Nasdaq -0,13%. Ekonomi AS menambahkan 209 ribu pekerjaan bulan lalu, meleset dari perkiraan 225 ribu, sementara tingkat pengangguran turun kembali ke 3,6% dan pertumbuhan upah stabil, menyusul angka yang direvisi naik untuk bulan Mei.
Namun, investor melihat peluang hampir 95% dari kenaikan 25bps pada suku bunga Fed Fund bulan ini.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA -1,95%, S&P 500 -1,16%, dan Nasdaq -0,92%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Jun-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Snein (10/7).
https://pasardana.id/news/2023/7/10/analis-market-1072023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/