
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (5/7), IHSG ditutup menguat 37,22 poin (+0,56%) ke level 6.718,98.
IHSG berhasil menguat didorong menguatnya nilai tukar rupiah sebesar 0,03% menjadi Rp15.013 terhadap dollar AS dan berlanjutnya net foreign buy sebesar Rp206,15 miliar.
Dari eksternal, investor mencermati dampak rencana pembatasan ekspor dan transfer teknologi semikonduktor antara China dan AS.
Di sisi lain, PMI Jasa Australia & Caixin China (Jun-23) kompak turun masing-masing menjadi 50,3 & 53,9 meskipun masih di level ekspansif (>50).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah tercermin dari DJIA -0,38%, S&P 500 -0,20%, dan Nasdaq -0,18%.
Pelemahan tersebut tidak lepas dari katalis negative di market seperti: (1) investor mencerna adanya hambatan perdagangan lebih lanjut dari China, (2) pengurangan produksi minyak oleh anggota OPEC+, dan (3) risalah dari pertemuan FOMC terbaru.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar anggota komite mendukung penghentian siklus pengetatan The Fed.
Di sisi lain, pembuat kebijakan sepakat bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut masih diperlukan karena inflasi tetap tinggi dan pasar tenaga kerja masih ketat.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (06/7).
https://pasardana.id/news/2023/7/6/analis-market-0672023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/