“Karena izin operasi ini sangat penting oleh karenanya atas arahan Menko kami bekerja sama juga dengan Prancis untuk melakukan satu pengamatan dari apa yang sudah dilakukan, dan insyaallah izin operasi itu akan kita berikan sebelum atau paling lambat sebelum 1 Oktober,” ujarnya kepada awak media di Stasiun KCIC Halim, Kamis (22/6).
Budi Karya menjelaskan, pihaknya akan melakukan pengujian atau commissioning pada rangkaian-rangkaian kereta cepat yang nantinya digunakan dalam kegiatan operasional selama 2 pekan ke depan. Kata dia, pengujian tersebut menjadi salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menentukan kelaikan sarana dan prasarana kereta cepat.
“Kami pada dua Minggu mendatang akan intens melakukan satu commissioning atau test terhadap kereta-kereta yang akan dipakai. Dan kita harapkan bulan juli selesai dan insyaallah 18 Agustus kita sudah bisa lakukan kegiatan yang insyaallah Presiden hadir di sana,” ujarnya.
Dia juga memaparkan, beberapa pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian kereta cepat adalah uji beban dengan penumpang, uji kecepatan, simulasi operasi dengan beberapa kereta, simulasi kereta berlintasan, dan lainnya. Sementara itu, dari aspek keselamatan Kemenhub akan melihat tiga poin penting.
Pertama, aspek keselamatan pada sebuah keretanya. Dari hasil uji coba hari ini, Budi Karya menyimpulkan keselamatan KCJB sudah aman, bahkan tidak kalah dari kereta cepat di negara lain.
Kemudian, Kemenhub juga akan melihat keselamatan pada prasarana KCJB. Menurut Budi, KCJB juga telah memenuhi aspek ini dengan baik yang salah satunya terlihat dari minimnya getaran saat menaiki moda transportasi ini.
“Minimnya getaran menandakan kalau rel pada kereta cepat ini dikonstruksi dengan baik,” imbuhnya.
https://pasardana.id/news/2023/6/23/izin-operasional-kcjb-bakal-diumumkan-menhub-paling-lambat-1-oktober-2023/