Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, saham-saham AS ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (14/6), setelah Federal Reserve akhirnya mengumumkan untuk menahan Fed Fund Rate tetap di level 5% – 5.25% namun pada saat yang sama juga memberi sinyal hawkish bahwa suku bunga acuan tersebut masih bisa naik lagi 50 bps (atau dua kali lagi) sampai akhir tahun, menuju range 5.5% – 5.75%.
Sebelum keputusan FOMC Meeting tersebut, telah dirilis data PPI (Mei) pada level 1.1% yoy dan -0.3% mom, yang mana ternyata drop di bawah ekspektasi 1.5% dan -0.1%.
Para pelaku pasar sekarang melihat 63% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli, naik dari probabilitas 60% sebelumnya, seperti dikutip dari CME FedWatch Tool.
Sektor Energy anjlok lebih dari 1% setelah harga minyak dunia tertekan akibat kekhawatiran bahwa prospek naik suku bunga acuan akan kembali mengguncang pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Bursa saham AS telah menjalani rally selama beberapa minggu belakangan ini, mengangkat indeks S&P500 dan NASDAQ ke titik tertinggi 14 bulan seiring tanda-tanda ekonomi yang masih kuat, laporan keuangan emiten yang lebih baik dari ekspektasi, serta harapan bahwa kenaikan suku bunga hampir mencapai akhirnya. S&P500 sendiri naik 14% sepanjang 2023, sementara NASDAQ melonjak sekitar 30%.
Dari benua Eropa, Inggris melaporkan GDP (Apr.) di angka 0.5% yoy, kurang bisa memenuhi ekspektasi 0.6% walaupun nyata telah berhasil naik dari bulan sebelumnya di level 0.3%.
Adapun secara bulanan pertumbuhan ekonomi Inggris berhasil mengalahkan posisi bulan lalu di -0.3% menjadi 0.2% pada April.
Industrial Production & Manufacturing Production (Apr.) Inggris masih terseok-seok di teritori negatif, menghasilkan defisit Trade Balance sebesar GBP 15 milyar (lebih rendah dari forecast & previous period).
Hari ini akan dipantau angka Industrial Production (Mei) dari China yang cukup pegang peranan terkaitan perbaikan ekonomi global.
Indonesia dan Zona Eropa juga akan merilis data Trade Balance di mana Indonesia diprediksi akan keluar di angka USD 3 milyar untuk bulan Mei (lebih rendah dari bulan sebelumnya USD 3.94 milyar); dan Euro Zona pada angka EUR 21.5 milyar (juga lebih rendah dari bulan sebelumnya EUR 25.6 milyar).
Malam harinya para pelaku pasar akan memantau keputusan ECB yang sedianya bersiap untuk menaikkan suku bunga ke tingkat 4% (dari posisi saat ini 3.75%); sedangkan AS akan melaporkan segudang data ekonomi yaitu: Core Retail Sales (Mei), Initial Jobless Claims mingguan, Philadephia Fed Manufacutirng Index (Juni), Retail Sales (Mei); serta Industrial & Manufacturing Production (Mei).
Sementara itu, dari dalam negeri, perilaku para investor IHSG kemarin (14/6) menjelang pengumuman FOMC Meeting terkesan wajar karena dilakukan sekitar area Resistance krusial 6735-6765, sehingga memicu aksi ambil untung atau mengamankan profit sambil menunggu perkembangan market regional selanjutnya.
Menyikapi kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan, IHSG akan menguji kekuatan Support 6685-6665 dalam menyikapi sentimen terkait keputusan FOMC Meeting, namun masih punya peluang untuk mendobrak Resistance 6765 dalam waktu dekat.
Average Up bertahap tetap disarankan sebagai strategi investasi terbaik saat ini.
“IHSG diproyeksi bergerak Bullish,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (15/6).
https://pasardana.id/news/2023/6/15/analis-market-1562023-ihsg-diproyeksi-bergerak-bullish/