Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (7/6), IHSG ditutup menguat 0,83 poin (+0,01%) ke level 6.619,76.
IHSG bergerak mixed di tengah sikap wait & see investor mencermati sentimen dari eksternal yang tercermin adanya net foreign sell sebesar Rp454,57 miliar.
Investor masih mewaspadai risiko perlambatan ekonomi China pasca rilis data ekspor dan impor China (Mei-23) yang kompak mengalami kontraksi masing-masing sebesar -7,5% yoy dan -4,5 yoy.
Kemudian, Neraca Perdagangan China (Mei-23) tercatat surplus US$65,81 miliar, turun dari surplus US$90,21 miliar (Apr-23).
Di saat yang sama, investor juga masih mencermati arah kebijakan moneter The Fed (Jun-23).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,27%), S&P 500 (-0,38%), dan Nasdaq (-1,29%).
Nasdaq turun cukup dalam karena saham teknologi tertekan oleh imbal hasil Treasury yang lebih tinggi setelah kenaikan suku bunga yang mengejutkan Bank of Canada (BoC) sebesar 25 bps menjadi 4,75%.
Investor masih berhati-hati menjelang data inflasi AS Mei 2023 dan arah keputusan kebijakan moneter Fed minggu depan.
Dari sisi perusahaan, Microsoft (-3%), Amazon (-4,2%) dan Alphabet (- 3,8%). Kemudian, saham Visa dan Mastercard berada di bawah tekanan berita bahwa Kongres akan mengusulkan undang-undang yang dapat menurunkan biaya kartu kredit.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (08/6).
https://pasardana.id/news/2023/6/8/analis-market-0862023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/