Beritamu.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku sedang menelaah dan melakukan analisis untuk mengidentifikasi fenomena pembentukan harga 1 efek tertentu pada sesi pra penutupan di JATS.
Dalam keterangan resmi, Senin (29/5/2023), Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono menjelaskan, bahwa langkah itu diambil untuk menjaga perdagangan efek di Bursa agar dapat tetap berjalan dengan teratur, wajar, dan efisien.
Namun, regulator bursa tersebut enggan merinci terkait transaksi efek yang dimaksud tersebut.
Hanya saja, beberapa investor pada media sosial mempersoalkan transaksi pra penutupan efek bersifat ekuitas PT Berkah Beton Sedaya Tbk (IDX: BEBS) pada tanggal 26 Mei 2023.
Saat itu, BEBS ditutup naik 30 point atau 9,7 persen ke level 340.
Dengan demikian, BEBS menyentuh penolakan penawaran jual/beli batas atas atau auto rejection atas (ARA).
Namun, beberapa investor mempertanyakan pembentukan harga pada saat pra penutupan BEBS hingga bisa menyentuh ARA.
Pasalnya, sepanjang perdagangan hari itu, BEBS mengalami tekanan jual di level 290 dengan antrian 33,093 juta lot sedangkan antrian beli nihil.
Jadi jika harga bergerak ke level harga diatasnya maka terlebih dahulu antrian jual 33,093 juta lot habis terlebih dahulu.
Sehingga penggerak harga BEBS paling tidak butuh dana Rp959,66 miliar untuk dapat mengangkat BEBS ke level 292.
Namun tranasaksi itu dinilai ganjil oleh investor, ketika penutupan BEBS ditutup di level 340 atau naik 9,7 persen dengan nilai trasnaksi hanya Rp22,4 juta.
“ARA ajaib ala BEBS, modal Rp22,4 juta bisa ARA, Antrian jual di level 290 sebanyak 33,093 juta lot di skip,” tulis salah satu investor dalam media sosialnya.
https://pasardana.id/news/2023/5/29/investor-sebut-ara-bebs-ajaib-bei-telaah-pembentukan-harga-penutupan-1-efek/