Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (12/5), IHSG ditutup melemah 48,17 poin (-0,71%) ke level 6.707,76. IHSG kembali melemah mengikuti bursa regional seiring minimnya katalis positif di market.
Investor mewaspadai sinyal perlambatan ekonomi China pasca inflasi (Apr-23) dilaporkan turun menjadi 0,1% yoy (bulan sebelumnya 0,7%), dan PMI manufaktur (Apr-23) tercatat di angka 49,5 (di bawah 50).
Di saat yang sama, kekhawatiran krisis perbankan dan krisis utang AS masih menjadi awan gelap bagi investor.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah (-1,18%) dengan net foreign sell sebesar Rp2,06 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,03%), S&P 500 (-0,16%), dan Nasdaq (-0,35%).
Pelemahan tersebut terjadi dimana investor masih khawatir terkait perkembangan pagu utang AS yang masih mengalami kebuntuan, pasalnya pertemuan antara Presiden Joe Biden dan para pemimpin kongres yang direncanakan hari Jumat ditunda hingga minggu depan.
Kemudian, saham PacWest melanjutkan turun hampir 3%.
Saham Tesla juga memangkas kenaikan awal dan berakhir 2,4% lebih rendah, karena perusahaan menaikkan harga mobil Model X dan Model S di AS dan Elon Musk memilih CEO baru untuk Twitter.
Sebagai catatan sepekan terakhir DJIA (-1,11%), S&P 500 (-0,29%), dan Nasdaq (+0,40%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Neraca Perdagangan (Apr23) dan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (Mar-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (15/5).
https://pasardana.id/news/2023/5/15/analis-market-1552023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
