Beritamu.co.id – PT MNC Energy Investments Tbk (IDX: IATA) akan meminta restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 16 Juni 2023 guna meraih ijin mencari utang baru senilai Rp1,5 triliun dan penerbitan 2,52 miliar saham baru.
Hal itu tertuang dalam keterangan resmi emiten tambang batu bara milik Hary Tanoesoedibjo yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/5/2023).
Rinciannya, IATA akan mencari utang senilai Rp1,5 triliun melalui penerbitan obligasi, sukuk atau surat utang lainnya dari Lembaga keuangan bukan bank.
Nilai penerbitan surat utang ini mencapai 126,63 persen dari jumlah ekuitas perseroan per 31 Desember 2022 yang tercatat senilai USD75,357 juta.
Rencananya, dana hasil utang itu akan memperkuat struktur permodalan dan keuangan, termasuk namun tidak terbatas pada cadangan peningkatan modal kerja dan/atau anak usaha, dan/atau digunakan untuk melakukan pelunasan atas utang-utang dan untuk perluasan kegiatan usaha Perseroan.
Untuk menyakinkan calon investor surat utang, IATA menyatakan memiliki cadangan batu bara terbukti sebesar 386,6 juta MT dari sekitar 20 persen total luas area penambangan sebesar 72.478 Ha.
Selain itu, kegiatan eksplorasi masih dilakukan secara bertahap pada sisa area penambangan seluas 57.793 Ha, dimana Perseroan meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi yang menunjukkan temuan baru
Tak cukup itu, IATA juga akan mencari investor baru dengan menawarkan sebanyak 2.523.822.150 saham baru. Investor baru itu masuk melalui penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang waktu 2 tahun sejak persetujuan pemodal dalam RUPSLB tanggal 16 Juni 2023.
“Dana hasil aksi korporasi ini digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada cadangan peningkatan modal kerja Perseroan,” tulis manajemen IATA.
Dijelaskan, pemegang saham IATA akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan yaitu sebanyak-banyaknya 9,09 persen setelah private placement.
https://pasardana.id/news/2023/5/11/cari-modal-kerja-iata-akan-utang-rp1-5-triliun-hingga-terbitkan-2-52-miliar-saham-baru/