Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (08/5), IHSG ditutup melemah 18 poin (-0,27%) ke level 6.769,63.
IHSG kembali melemah seiring berlanjutnya net foreign sell sebesar Rp461,82 miliar di pasar saham domestik.
Investor masih khawatir terkait krisis perbankan AS, potensi gagal bayar utang pemerintah AS, tensi geopolitik yang tinggi, dan perlambatan ekonomi global.
Dari dalam negeri, kemarin terdapat rilis data Cadangan Devisa Indonesia yang mengalami penurunan tipis menjadi US$144,2 miliar (Apr-23), dari sebelumnya di posisi US$145,2 miliar (Mar23).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (08/5) ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,17%), S&P 500 (+0,05%), dan Nasdaq (+0,18%).
Bank regional membukukan keuntungan, karena saham Republic First Bancorp berakhir +9% lebih tinggi, kemudian PacWest bertambah +3,6% setelah naik +29% selama sesi karena pemberi pinjaman mengurangi dividen triwulanannya.
Sektor energi juga menghijau didorong kenaikan harga minyak.
Saat ini, investor sedang menunggu laporan inflasi AS pada hari Rabu untuk wawasan lebih lanjut tentang tekanan harga dan prospek kebijakan moneter.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Apr-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (09/5).
https://pasardana.id/news/2023/5/9/analis-market-0952023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/