Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (5/5), IHSG ditutup melemah 56,39 poin (-0,82%) ke level 6.787,63.
IHSG kembali melemah seiring berlanjutnya net foreign sell sebesar Rp337,08 miliar di pasar saham domestik.
Pelemahan IHSG tidak lepas dari dominannya katalis negative dari eksternal, seperti kekhawatiran terjadinya krisis perbankan dan krisis utang AS.
Di saat yang sama, tensi geopolitik masih tetap tinggi (Ukraina VS Rusia, China VS Taiwan, Korsel VS Korut, Sudan, dll), sehingga membuat perlambatan ekonomi global berpotensi berlangsung lama.
Sebagai catatan, IHSG sepekan mengalami pelemahan 1,85% dengan net foreign sell sebesar Rp714,90 miliar.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+1,65%), S&P 500 (+1,85%), dan Nasdaq (+2,25%).
Penguatan tersebut didorong oleh rebound saham-saham perbankan regional dan laporan pekerjaan yang solid yang meredam kekhawatiran akan resesinya AS.
PacWest dan Western Alliance rebound tajam sebesar 81,7% dan 49,3%, memimpin kenaikan bankbank regional setelah JPMorgan meningkatkan Western Alliance, Zions Bancorp dan Comerica dalam sebuah catatan dan menyatakan ketiga bank tersebut tampak “salah harga secara substansial” karena aktivitas short-selling.
Investor menyambut pendapatan positif dari Apple, mendorong sahamnya naik 4,7%.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-1,25%), S&P 500 (-0,80%), dan Nasdaq (+0,07%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Cadangan Devisa Indonesia (Apr-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (08/5).
https://pasardana.id/news/2023/5/8/analis-market-0852023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/