Beritamu.co.id– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) dapat melakukan perbaikan pada pos Pendapatan dan kerugian yang signifikan sebagai pijakan kuat perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia ini dalam merealisasikan target Adjusted EBITDA Positif pada akhir 2023.
Hasil menggembirakan kinerja Kuartal-I GoTo yang dipublikasikan pada Kamis ini (27/4) mencatat nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp148,5 triliun, tumbuh 6 persen secara tahunan Dari total GTV ini, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp5,98 triliun, melesat 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).
Pertumbuhan pendapatan kotor yang lebih tinggi dari kenaikan GTV menunjukkan kemampuan manajemen GoTo dalam mengoptimalkan mesin pendapatan dengan memonetisasi semua unit bisnis.
Selain itu, hal paling menarik dari laporan keuangan GOTO terlihat jelas pada pos pendapatan bersih dimana terjadi kenaikan sebesar 123 persen. Perusahaan teknologi dengan ekosistem terbesar di tanah air ini berhasil mencetak pendapatan bersih senilai Rp3,33 triliun pada Kuartal-I 2023 dibandingkan Rp1,49 triliun pada Kuartal-I 2022.
Analis BCA Sekuritas, Fahkrul Arifin menilai upaya GOTO sudah terlihat sejak Kuartal-II 2022. Sejak saat itu, manajemen GOTO menunjukkan komitmen dan konsistensi untuk terus memperbaiki kinerja sehingga terbukti pada tiga bulan awal tahun ini. Fakta itu tergambar dari berbagai indikator kinerja bisnis dan keuangan GoTo seperti pencapaian marjin kontribusi positif di semua lini bisnis, perbaikan adjusted EBITDA dan pengelolaan biaya operasional secara lebih disiplin,
“GoTo secara konsisten meminimalisir biaya bakar uang dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, serta meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi. Kinerja kuartal I ini menjadi pijakan yang baik dan momentum turn around bagi GOTO dalam mempercepat profitabilitas,” jelas Fahkrul kepada media.
Sementara itu, Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo menjelaskan, langkah efisiensi yang telah terapkan sejauh ini telah mengurangi basis pengeluaran operasional (OpEx) secara signifikan. Kemampuan efisiensi melalui perbaikan struktur biaya dan mengendalikan pos pengeluaran membuat beban operasional GoTo susut 20,6 persen menjadi Rp7,37 triliun. Semua pencapaian ini menghasilkan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp3,89 triliun.
Meski masih membukukan kerugian, kata Jacky, GoTo secara perlahan mulai membalikkan keadaan. Sebagai pembanding, rugi bersih GoTo pada kuartal I-2022 mencapai Rp6,6 triliun. Artinya profit and loss membaik 41 persen dalam setahun terakhir. Hal ini membuat arus kas perusahaan menjadi lebih sehat dan kuat.
Jacky menjelaskan posisi kas GOTO dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah uang tunai sebesar Rp26,7 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun.
“Kami optimistis akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.” Katanya dalam siaran pers, Kamis(27/4/2023).
Efisiensi memang menjadi kunci kesuksesan GoTo sehingga pendapatan bersih bisa melesat tinggi karena manajemen hanya menghabiskan Rp2,63 triliun untuk biaya promosi dan insentif pelanggan pada Kuartal-I 2023. Sebagai pembanding, pada kuartal I-2022, GoTo “membakar” Rp3,73 triliun untuk pos pengeluaran yang sama. Artinya, ada penghematan lebih dari Rp1,08 triliun, membaik sebesar 29 persen secara tahunan.
Menciutnya insentif pelanggan ini sekaligus mencerminkan tingginya loyalitas pengguna aplikasi dalam ekosistem GoTo. Pengguna loyal atau profitable customers didefinisikan sebagai tipe konsumen yang tidak sensitif terhadap harga, sangat aktif bertransaksi dan menggunakan layanan karena kebutuhan serta kenyamanan, bukan terpikat oleh promosi.
Selain memangkas biaya insentif untuk pelanggan, GOTO juga melakukan serangkaian efisiensi di biaya operasional (Opex). Antara lain, menurunkan beban umum dan administrasi sebanyak 11 persen menjadi Rp2,29 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran juga menyusut sedalam 50 persen dari Rp3,3 triliun menjadi Rp1,63 triliun. Artinya ada penghematan lebih dari Rp1,6 triliun.
https://pasardana.id/news/2023/4/27/efisiensi-pangkas-rugi-goto-41-persen-pada-kuartal-i-2023/