Beritamu.co.id- PT Charoen Pokphand Indonesia (IDX:CPIN) mencatatkan laba bersih Rp2,928 triliun pada tahun 2022, atau turun 19,1 persen dibanding tahun 2021 yang terbilang Rp3,62 triliun.
Dampaknya, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot ke level Rp179 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp221.
Padahal penjualan bersih tumbuh 10,07 persen menjadi Rp56,867 triliun yang ditopang peningkatan penjualan ayam pedaging sebesar 18,8 persen menjadi Rp31,966 triliun. Senada, penjualan ayam olahan terkerek 20,5 persen menjadi Rp8,364 triliun.
Tapi penjualan pakan merosot 4,4 persen menjadi Rp13,622 triliun dan penjualan anak ayam usia sehari anjlok 31,04 persen sisa Rp1,477 triliun.
Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 11,85 persen menjadi Rp48,723 triliun. Dampaknya, laba kotor hanya tumbuh 0,007 persen menjadi Rp8,144 triliun.
Terlebih, CPIN menderita rugi atas perubahan nilai wajar aset biologis senilai Rp281,81 miliar. Lalu beban penjualan naik 20,8 persen menjadi Rp2,129 triliun. Demikian juga dengan beban umum dan administrasi bengkak 3,5 persen menjadi Rp1,823 triliun. Bahkan beban operasi lain melonjak 44,8 persen menjadi Rp433,59 miliar. Akibatnya, laba usaha menyusut 19,2 persen menjadi Rp3,984 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten peternakan unggas itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Minggu(9/4/2023).
Sementara itu, total kewajiban bertambah 32,3 persen menjadi Rp13,52 triliun. Pada sisi lain ekuitas meningkat 4,6 persen menjadi Rp26,327 triliun.
https://pasardana.id/news/2023/4/9/beban-pangkas-laba-cpin-19-persen-pada-tahun-2022/