Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (5/4), IHSG ditutup melemah 13,50 poin (-0,20%) ke level 6.819,68.
IHSG ditutup melemah di tengah sikap wait & see investor mencermati sentimen di market.
Pertama, investor mencermati risiko kenaikan inflasi seiring lonjakan harga minyak mentah dunia, pasca OPEC+ mengumumkan rencana pemangkasan produksi sebesar 1,16 juta barel minyak per hari mulai Mei hingga akhir 2023.
Kedua, Asia Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara mencapai 4,7% pada 2023, turun dari 5,6% pada 2022, dan akan tumbuh menjadi 5% pada 2024 seiring pembukaan kembali ekonomi sub kawasan tersebut.
Sedangkan proyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,8% pada 2023 dan akan meningkat menjadi 5% pada 2024.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,24%), S&P 500 (-0,25%), dan Nasdaq (-1,07%).
Investor masih mempertimbangkan dampak pendinginan pasar tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Sektor swasta AS menambahkan pekerjaan jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Maret, sementara lowongan pekerjaan turun pada bulan Februari ke level terendah sejak Mei 2021.
Di saat yang sama, survei ISM menunjukkan bahwa sektor jasa AS melambat lebih dari yang diharapkan bulan lalu karena permintaan berkurang.
Terlepas dari data tersebut, Presiden Fed Cleveland Mester mengatakan tingkat dana akan naik di atas 5% tahun ini dan bertahan di sana selama beberapa waktu untuk memadamkan inflasi.
Di sisi korporasi, Nvidia turun 2,1% setelah Jepang memutuskan untuk bergabung dengan aliansi AS dalam membatasi ekspor peralatan pembuat chip ke China.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (06/4).
https://pasardana.id/news/2023/4/6/analis-market-0642023-ihsg-diperkirakan-cenderung-bergerak-mixed/
