Beritamu.co.id– PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (IDX: TPIA) mencatat rugi bersih setelah pajak senilai USD149,4 juta pada tahun 2022, atau memburuk dibanding tahun 2021 yang membukukan laba bersih senilai USD151,9 juta.
Direktur TPIA, Suryandi menyampaikan tahun 2022 menjadi tahun menantang bagi industri petrokimia. Pasalnya, lingkungan ekonomi makro global dan arus perdagangan dipengaruhi oleh gangguan pasokan dan permintaan yang belum pernah diperkirakan sebelumnya, mengingat penguncian yang berkepanjangan di China, lingkungan inflasi dengan suku bunga yang meningkat pesat, dan perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
“Harga minyak yang tinggi, dan permintaan produk yang rendah, menyebabkan marjin petrokimia tergerus,” kata dia dalam siaran pers, Jumat(31/3/2023).
Ia merinci, TPIA membukukan pendapatan Bersih sebesar USD2,385 miliar atau h turun tipis sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sayangnya, Beban pokok pendapatan meningkat sebesar 7,6 persen menjadi USD2,395 miliar dari USD2,235 miliar pada tahun 2021 terutama dikarenakan harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi dengan rata-rata harga Naphtha pada USD814 per ton pada tahun berjalan dibandingkan rata-rata USD659 per ton pada tahun 2021 seiring peningkatan sebesar 40 persen pada harga rata-rata Brent Crude pada tahun 2022 menjadi USD99 per barel dibandingkan USD71/barel pada tahun 2021
“Tapi Perseroan berhasil mencapai breakeven secara kas dengan Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar positif USD5,3 juta,” papar dia.
Ia melanjutkan, untuk mengatasi volatilitas yang sedang berlangsung, Perseroan terus mempertahankan kebijakan keuangan dengan prinsip kehati-hatian, serta mempertahankan posisi neraca yang kuat, dengan liquidity pool sebesar USD2,673 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas USD1,404 miliar, surat berharga senilai USD876,4 juta, dan fasilitas committed revolving credit yang masih tersedia untuk dapat digunakan sebesar USD393,5 juta.
https://pasardana.id/news/2023/3/31/harga-minyak-naik-bikin-tpia-rugi-usd149-juta-pada-tahun-2022/