Kata Arief, bansos pangan yang diberikan oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan dan menekan lonjakan inflasi. Bansos beras ini, lanjut Arief, akan diberikan hingga tiga bulan ke depan, yakni dari Maret hingga Mei 2023.
“Saat ini, Bulog dalam tahap penyiapan untuk packaging (pengemasan) sehingga apabila semuanya telah siap, segera digelontorkan kepada masyarakat,” tegasnya.
Adapun penerima bantuan ini berdasarkan data dari Kementerian Sosial. Pemerintah, kata Arief, telah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan bansos ini ke seluruh penerima manfaat tersebut.
“Untuk mekanisme pembagiannya, nanti Bulog yang akan mengirimkan sampai titik distribusi terakhir sesuai nama dan alamat penerima,” ujar Arief.
Seperti diketahui Bulog bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk kelancaran distribusi tersebut. Arief mengatakan fluktuasi harga beras saat ini memang memberikan tekanan tersendiri terhadap konsumen, terutama masyarakat berpendapatan rendah.
Menurutnya, bantuan pangan ini dapat menjadi bantalan sehingga masyarakat mendapat beras yang terjangkau dengan kualitas yang baik. Adapun untuk memenuhi kebutuhan 21,353 juta penerima manfaat dengan perhitungan 10 kilogram per penerima selama tiga bulan, dibutuhkan sekitar 630 ribu ton beras.
Arief menjelaskan penyaluran beras untuk bantuan pangan ini berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.
Karena itu, Bapanas akan terus mendorong Bulog untuk menyerap hasil produk petani dalam negeri sebanyak-banyaknya pada saat panen raya. Pemerintah pun melalui Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap 2,4 juta ton sepanjang tahun 2023.
https://pasardana.id/news/2023/3/27/bulog-tengah-siapkan-bansos-pemerintah-beras-10-kg/