Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/3), IHSG ditutup melemah 65,75 poin (-0,98%) ke level 6.612,49.
IHSG melemah mengikuti bursa regional seiring kekhawatiran investor atas meluasnya krisis perbankan yang terjadi, walaupun sudah ada upaya-upaya dari pemerintah AS untuk meredakan kekhawatiran tersebut.
Di saat yang sama, investor cenderung wait & see menanti rilis suku bunga The Fed (23/3).
Dari internal, rilis Posisi Investasi Internasional Indonesia/PII (Q4-22) mencatat kewajiban neto sebesar US$252,2 miliar atau 19,1% dari PDB, turun dibandingkan kewajiban neto sebesar US$262,6 miliar atau 20,1% dari PDB (Q3-22).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (20/3) ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+1,20%), S&P 500 (+0,89%), dan Nasdaq (+0,39%).
Penguatan tersebut disebabkan meredanya kekhawatiran resiko sistemik antar pebankan setelah UBS menyelamatkan Credit Suisse.
Pada hari Minggu, pemerintah Swiss memaksa pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS tetapi sebagai bagian dari kesepakatan sekitar CHF16 miliar tambahan obligasi tingkat 1 akan sepenuhnya dihapuskan.
Di sisi lain, saham First Republic Bank merosot 47%, menambah penurunan lebih dari 80% bulan ini, setelah S&P menurunkan peringkat bank lebih dalam ke status sampah dan mengatakan infus tunai $30 miliar baru-baru ini mungkin tidak cukup untuk menyelesaikan masalah likuiditasnya.
Investor juga sedang menantikan pertemuan FOMC 2 hari yang sangat dinanti-nantikan dimulai besok, dengan pasar mengharapkan sekitar 73% kemungkinan kenaikan suku bunga 25 bps versus sekitar 27% untuk kemungkinan tidak ada perubahan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (21/3).
https://pasardana.id/news/2023/3/21/analis-market-2132023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/