Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (17/3), IHSG ditutup menguat 112,51 poin (+1,71%) ke level 6.678,24.
IHSG berhasil mengalami teknikal rebound pasca melemah signifikan tiga hari berturut-turut.
Dari eksternal, JPMorgan Chase & Co memberikan angin segar dimana mendukung pinjaman darurat Federal Reserve dalam program Pendanaan Berjangka Bank untuk penyelamatan Silicon Valley Bank (SVB).
Dari internal, rilis Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Feb-23) mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru (Feb-23) tumbuh positif sebesar 66,7% atau jauh membaik dari SBT -7,2% (Jan-23).
Selain itu, permintaan pembiayaan korporasi (Feb-23) juga terindikasi tumbuh positif dengan SBT sebesar 9,4%.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -1,29% dengan net foreign buy sebesar Rp276,91 miliar.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-1,19%), S&P 500 (-1,10%), dan Nasdaq (-0,74%).
Pelemahan Wall Street tidak lepas dari kekhawatiran investor atas gejolak sektor perbankan.
Pasalnya, First Republic Bank berada di bawah tekanan jual yang berat, yang mana sahamnya turun hampir 33% seiring upaya penyelamatan dari bank-bank besar seperti JPMorgan Chase dan Citigroup.
Di saat yang sama, Credit Suisse yang terdaftar di AS berakhir turun 7%, bahkan setelah bank tersebut menerima bantuan CHF50 miliar dari Bank Nasional Swiss.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,16%), S&P 500 (+1,43%), dan Nasdaq (+4,41%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Posisi Investasi Internasional Indonesia Triwulan IV 2022,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (20/3).
https://pasardana.id/news/2023/3/20/analis-market-2032023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
