
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (3/3), IHSG ditutup melemah 43,78 poin (-0,64%) ke level 6.813,64.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi profit taking investor pasca menguat dua hari berturut-turut diikuti net foreign sell sebesar Rp608,62 miliar.
Di saat yang sama, proyeksi terbaru The Fed menyatakan peluang lebih besar untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi ke kisaran 5,1%-5,4%.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah 0,63% dengan net foreign buy sebesar Rp2,72 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+1,17%), S&P 500 (+1,61%), dan Nasdaq (+1,97%).
Wall Street menguat karena imbal hasil Treasury turun dari level tertinggi baru-baru ini dan investor kurang khawatir terkait rencana pengetatan kebijakan suku bunga The Fed.
Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa dia masih melihat bank sentral akan menaikkan suku bunga 25 bps akhir bulan ini.
Sementara itu, data menunjukkan sektor jasa AS masih tumbuh, meskipun The Fed telah berusaha mendinginkan perekonomian dengan kampanye pengetatan yang cukup agresif.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+1,75%), S&P 500 (+1,90%), dan Nasdaq (+2,58%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (06/3).
https://pasardana.id/news/2023/3/6/analis-market-0632023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/