Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (1/3), IHSG ditutup menguat 1,70 poin (+0,02%) ke level 6.844,94.
IHSG kemarin bergeral mixed merespon data inflasi Indonesia yang naik menjadi 5,47% yoy (Feb-23) dari bulan sebelumnya 5,28% (Jan-23).
Di sisi lain, data PMI Manufaktur Indonesia (Feb-23) tercatat turun menjadi 51,2 dari 51,3 (Jan-23).
Dari eksternal, rilis PMI Manufaktur China (Feb-23) tercatat naik menjadi 52,6 dari 50,1 (Jan-23). Kemudian, PMI Manufaktur Jepang (Feb-23) tercatat turun menjadi 47,7 dari 48,9 (Jan-23).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,02%), S&P 500 (-0,47%), dan Nasdaq (-0,66%).
Wall Street cenderung tertekan karena imbal hasil benchmark 10 tahun mencapai 4% untuk pertama kalinya sejak November dan imbal hasil Treasury 1 tahun naik di atas 5%.
Investor menilai kembali prospek kebijakan moneter dan pertumbuhan.
Angka inflasi Jerman yang lebih panas dari perkiraan mendukung kasus kenaikan suku bunga lebih lanjut, mengimbangi beberapa optimisme seputar data manufaktur China yang kuat.
Di dalam negeri, laporan ISM terbaru menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut di bulan Februari.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (02/3).
https://pasardana.id/news/2023/3/2/analis-market-0232023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/