Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/2), IHSG ditutup melemah tipis 0,99 poin (-0,01%) ke level 6.894,72. Pada perdagangan kemarin IHSG bergerak mixed seiring tarik menarik antara supply & demand yang cukup kuat.
Investor masih cenderung berhati-hati dalam menyikapi arah kebijakan suku bunga The Fed yang cenderung hawkish.
Di sisi lain, Bank Sentral China (PBoC) memutuskan mempertahankan suku bunga utama kredit atau Loan Prime Rate/LPR (Feb-23) satu tahun sebesar 3,65%.
Dari internal, rilis Neraca Pembayaran Indonesia/NPI (Q4-22) mencatat surplus US$4,7 miliar, meningkat dibandingkan defisit US$1,3 miliar (Q3-22).
Sementara itu, Wall Street tadi malam libur Hari Ulang Tahun Washington. Sedangkan, dari bursa Eropa bergerak variatif, dimana FTSE (+0,12%), DAX (-0,03%), dan CAC 40 (-0,16%).
Investor khawatir bahwa bank sentral utama akan menaikkan suku bunga lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya menyusul data terbaru yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat, inflasi yang kaku, dan permintaan domestik yang solid di Amerika Serikat.
Di Eropa, investor memproyeksikan ECB akan menaikkan suku bunganya hingga 3,75% pada akhir musim panas.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik meningkat ketika Washington memperingatkan Beijing tentang konsekuensi jika China memberikan dukungan material untuk invasi Rusia ke Ukraina.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (21/2).
https://pasardana.id/news/2023/2/21/analis-market-2122023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
