Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (15/2), IHSG ditutup melemah 27,31 poin (-0,39%) ke level 6.914,54.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional pasca rilis inflasi AS yang lebih tinggi dari konsensus.
Inflasi AS (Jan-23) tercatat sebesar 6,4% yoy, turun dibandingkan 6,5% (Dec22), namun capaian ini lebih tinggi dibandingkan konsensus yang berada di level 6,2% yoy.
Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan bahkan di atas 5%.
Di sisi lain, Neraca Perdagangan Indonesia (Jan-23) tercatat surplus US$3,9 miliar, surplus beruntun dalam 33 bulan terakhir.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (15/2) ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,11%), S&P 500 (+0,28%), dan Nasdaq (+0,92%).
Penguatan Wall Street karena investor menimbang penjualan ritel Januari dan data inflasi AS untuk tetap berhati-hati tentang kenaikan suku bunga yang berkepanjangan.
Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel rebound 3% pada Januari, kenaikan satu bulan paling tajam sejak Maret 2021, sebagai tanda terbaru ketahanan konsumen dan memperumit tugas Federal Reserve untuk mendinginkan ekonomi.
Sementara itu, Indeks Pasar Perumahan NAHB/Wells Fargo naik untuk bulan ke-2 ke level tertinggi sejak September dan mengalahkan perkiraan pasar sebesar 37 karena pelonggaran suku bunga hipotek selama beberapa bulan terakhir telah mendorong pasar perumahan.
Adapun Investor diperdagangan hari ini (16/2), akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (16/2).
https://pasardana.id/news/2023/2/16/analis-market-1622023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/