Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/2), IHSG ditutup menguat 41,71 poin (+0,60%) ke level 6.941,86.
IHSG menguat didorong berlanjutnya sentimen positif rilis data ekonomi domestik.
Kemarin (14/2), rilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (Q4-22) tercatat turun 4,1% yoy menjadi US$396,8 miliar.
Dari eksternal, rilis data inflasi AS (Jan-23) akan menjadi salah satu perhatian utama investor untuk melihat arah kebijakan The Fed kedepannya.
Sementara itu, Wall Street diperdagangan akhir tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,46%), S&P 500 (-0,03%), dan Nasdaq (+0,57%).
Wall Street bergerak variatif karena investor mencerna data inflasi AS terbaru dan menilai kembali prospek kebijakan moneter The Fed.
Inflasi AS tercatat sebesar 6,4% (Jan-23), turun dibandingkan 6,5% (Dec-22), namun capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan konsensus yang berada di level 6,2%.
Di sisi kebijakan, Fed John Williams pada pertemuan wilayah NYC mencatat bahwa kemajuan inflasi masih di atas target 2% dan bank sentral AS perlu terus menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi karena pekerjaan mereka belum selesai.
Dia juga menyebutkan, bahwa ekonomi kemungkinan akan memerlukan periode pertumbuhan yang lemah dan beberapa kondisi pasar tenaga kerja yang melemah.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (Jan-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (15/2).
https://pasardana.id/news/2023/2/15/analis-market-1522023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/