Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks harga saham AS menutup penghujung minggu lalu dengan pelemahan di bawah 1%; terutama Nasdaq memimpin dengan tergerus 0.61% seiring tekanan jual pada saham-saham berkapitalisasi besar setelah yield Treasury bond melonjak ke level tertinggi 1 bulan dipicu oleh lelang obligasi negara tenor 30 tahun yang sepi peminat.
Namun demikian, terjadi rally pada saham-saham energi didukung oleh keputusan Russia untuk memangkas produk minyaknya sebagai bentuk balas dendam atas sanksi ekonomi negara Barat.
Dilansir dari Refinitiv, sejauh ini lebih dari setengah perusahaan S&P500 telah merilis laporan keuangan 4Q22 mereka dan 69% di antaranya berhasil membukukan kinerja di atas ekspektasi. Sentimen konsumen AS akan membaik di bulan Feb. (mom), namun rumah tangga memperkirakan inflasi masih akan tinggi untuk 12 bulan ke depan; sebagaimana diungkapkan pembacaan awal dari University of Michigan.
Para pelaku pasar akan memaku perhatian pada pengumuman inflasi AS Selasa esok.
Sementara itu, dari belahan dunia timur, tingkat inflasi China naik ke level 2.1% (Jan.) dari 1.8% bulan Des., walau masih sedikit lebih rendah dari perkiraan 2.2% seiring perekonomiannya yang mulai bergulir berkat berakhirnya zero-Covid policy.
Sementara dari dalam negeri, IHSG gagal pertahankan posisi di level 6900 namun penurunan 17 points pada Jumat lalu ke level 6880.3 berhasil menarik dana asing masuk IDR 754 miliar.
Para pelaku pasar akan mengevaluasi sejumlah data ekonomi & keputusan moneter penting dalam negeri seperti Trade Balance (Jan.) pada hari Rabu yang diperkirakan tumbuh di angka USD 4.01 milyar (vs previous USD 3.89 milyar), lalu disusul keputusan suku bunga oleh Bank Indonesia hari Kamis.
Posisi nilai tukar Rupiah juga akan menyita perhatian seiring terus menguatnya USD ke posisi IDR 15202.
In overall, IHSG masih berusaha pertahankan bullish jangka pendek ini dengan rebound cukup jauh dari titik Low Jumat lalu di sekitar Support MA20 & MA50 pada range: 6845 -6815; walau posisi Closing masih tetap di bawah Resistance pertama MA10 / 6890. Level Support & Resistance inilah yang akan jadi fokus perhatian hari ini ke mana arah pergerakan IHSG dalam waktu dekat.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan, pasar akan bergerak volatile, oleh karena itu menyarankan para trader/investor untuk Hold all positions, tidak gegabah Average Up terlalu banyak dulu sambil menunggu IHSG setidaknya mampu bertengger di atas MA10 & bertahta kembali di atas 6900.
“Secara teknikal analis, IHSG berpotensi Sideways dan waspadai konsolidasi menguji Support MA20 & MA50,’ sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (13/2).
https://pasardana.id/news/2023/2/13/analis-market-1322023-ihsg-berpotensi-sideways/