Beritamu.co.id – PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 706,1 juta lembar saham baru bernominal Rp100 per lembar.
Mengacu pada prospektus calon emiten pondasi konstruksi itu pada laman e-IPO, Senin (6/2/2023) bahwa jumlah saham yang dilepas setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Untuk itu, perseroan akan melakukan penawaran awal dalam rentang harga Rp188 hingga Rp200 per lembar mulai tanggal 6 hingga 10 Februari 2023. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp132,74 miliar hingga Rp141,22 miliar.
Proses IPO akan berlanjut jika OJK menerbitkan pernyataan efektif penawaran saham baru pada tanggal 20 Februari 2023.
Jika sesuai jadwal, bersama penjamin pelaksana emisi, Semesta Indovest Sekuritas melakukan penawaran umum pada tanggal 22 hingga 27 Februari 2023.
Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan sebanyak 353,05 waran seri I. Waran itu akan dibagikan secara cuma-cuma dengan rasio 2 saham baru yang tercatat pada tanggal penjatahan mendapat 1 waran seri I.
Selanjutnya, setiap waran itu dapat dijual atau ditebus dengan harga pelaksanaan Rp500 per lembar mulai tanggal 29 Agustus 2023 hingga 28 Februari 2024.
Jika semua pemegang waran seri 1 menebus menjadi saham, maka perseroan akan meraup dana segar senilai Rp176,525 miliar.
Rencananya, seluruh dana hasil IPO untuk kebutuhan modal kerja seperti gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau suku cadang, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, serta biaya operasional.
Senada, dana hasil penebusan waran jadi saham juga akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
Untuk diketahui, selama 7 bulan tahun 2022, perseroan membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp36,289 miliar dari hasil pendapatan bersih sebesar Rp274,59 miliar.
https://pasardana.id/news/2023/2/6/berdikari-pondasi-perkasa-lepas-706-1-juta-saham-baru-demi-bayar-gaji-hingga-biaya-operasional/