Beritamu.co.id – Wall Street melemah pada Rabu (18/1/2023) dipicu lemahnya data ekonomi Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, anjlok 613,89 poin, atau sekitar 1,81 persen, menjadi 33.296,96. Indeks S&P 500 merosot 62,11 poin, atau sekitar 1,56 persen, menjadi 3.928,86. Indeks komposit Nasdaq turun 138,10 poin, atau sekitar 1,24 persen, menjadi 10.957,01.
Data ekonomi Amerika Serikat yang terbaru menunjukkan penjualan ritel dan indeks harga produsen turun melampaui ekspektasi pada Desember 2022. Produksi pabrik AS turun melampaui ekspektasi dan produksi November lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Lemahnya data ekonomi AS mencuatkan ekspektasi peningkatan suku bunga Federal Reserve secara agresif tahun ini yang dapat memicu terjadinya resesi.
Indeks sektor kebutuhan konsumen dan utilitas S&P 500 masing-masing terjun 2,7 persen dan 2,4 persen. Indeks sektor layanan komunikasi dan teknologi masing-masing turun 0,9 persen dan 1,3 persen.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2023 turun 0,2 persen menjadi US$1.907 per ons. Indeks dolar AS naik 0,01 persen menjadi 102,4.
Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,2 persen, dipicu peningkatan saham sektor pertambangan dan teknologi.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 20,33 poin, atau sekitar 0,26 persen, menjadi 7.830,70. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 5,27 poin menjadi 15.181,80.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 35,70 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 8.926,10. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, meningkat 6,23 poin, atau sekitar 0,09 persen, menjadi 7.083,39.
Nilai tukar poundsterling menguat 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2327 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,1 persen menjadi 1,1373 euro per pound.
https://pasardana.id/news/2023/1/19/wall-street-melemah-dipicu-lemahnya-data-ekonomi-as/