Home Bisnis MARKET Bicara di Rakornas Forkopimda, Menkeu Sri Mulyani Bahas Alokasi APBN untuk Jaga...

Bicara di Rakornas Forkopimda, Menkeu Sri Mulyani Bahas Alokasi APBN untuk Jaga Ekonomi dari Guncangan

17
0

Beritamu.co.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan peranan APBN yang optimal di dalam menjaga masyarakat dan ekonomi dari berbagai guncangan. Dalam hal ini, kebijakan fiskal berfokus untuk menjaga stabilisasi harga dan melindungi daya beli masyarakat.

“Kita lihat disini APBN mengalokasikan dari mulai anggaran ketahanan pangan Rp92,3 triliun dan tahun depan Rp104,2 triliun,” ungkap Menkeu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tahun 2023 yang diselenggarakan di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Selasa (17/1/2023).

Sementara untuk subsidi dan kompensasi sehingga walaupun harga BBM kalau di luar negeri karena terjadinya perang di Ukraina itu meningkatnya bisa dua hingga tiga kali lipat, di Indonesia harga BBM naik 30% karena mengalokasikan subsidi kompensasi sebesar Rp551,2 triliun tahun 2022, dan tahun ini Rp 339,6 triliun.

Lebih lanjut, Menkeu menyebut bahwa dana transfer ke daerah juga berperan penting untuk melindungi masyarakat dan mengendalikan inflasi. Ia menjelaskan, pada APBN 2022 terdapat kenaikan belanja negara sebesar 10,9%, termasuk di dalamnya dana transfer ke daerah yang naik sebesar Rp304,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, juga terdapat kenaikan pendapatan negara sebesar 30,5% atau Rp615 triliun, sehingga defisit APBN menurun menjadi sebesar 2,38% dari PDB. 

“Ini jauh lebih kecil dari rencana awal yaitu 4,5% atau dalam hal ini defisit kita turun Rp310,7 triliun,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Menurut Menkeu, perekonomian di daerah juga sudah mulai membaik yang ditunjukan dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak, termasuk diantaranya pajak hiburan, restoran, hotel, dan parkir.

Baca Juga :  Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Pelemahan Permintaan Tiongkok

“Ini artinya di daerah kegiatan makin meningkat. Nah ini nanti implikasinya pada inflasi. Kalau masyarakat mulai mobile, mulai berkonsumsi namun barangnya tidak ada, maka terjadi kenaikan harga. Ini yang harus kita cegah. Pada saat masyarakat mulai melakukan kegiatan, maka sisi produksi dan supply mengenai logistik distribusi menjadi sangat penting,” ungkap Menkeu.

Namun, Memasuki tahun 2023 APBN dikatakan Menkeu adalah kombinasi antara optimis namun juga waspada. Menurutnya, perlu dilakukan beberapa perbaikan dari penggunaan APBN dan APBD untuk menjaga kinerja ekonomi, inflasi, sekaligus melindungi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk diantaranya perbaikan dalam alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Otonomi Khusus (Otsus), Dana Insentif Daerah (DID), hingga dana istimewa berdasarkan formulasi dan dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Demikian juga untuk bantuan sosial. Pemerintah mengalokasikan (sekitar) Rp476 triliun di tingkat pusat, pemerintah daerah ada Rp 19 triliun tahun lalu. Itu bisa memberi kombinasi supaya daya beli, kemiskinan ekstrem dan stanting bisa diturunkan secara cepat,” terangnya.

Untuk itu, Menkeu berpesan kepada seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) serta Kementerian dan Lembaga untuk tetap waspada terutama terhadap ancaman geopolitik, serta untuk tidak melakukan korupsi.

“Spending better belanja dan gunakan anggaran lebih baik itu akan memberikan dampak yang luar biasa, karena lebih dari Rp3.060 triliun akan dibelanjakan tahun 2023 ini. Tentu kita juga berharap seluruh pemerintah pusat dan daerah menjaga tata kelola dan tidak ada korupsi, sehingga ini akan bisa memberikan manfaat maksimal pada masyarakat,” pungkasnya. 


https://pasardana.id/news/2023/1/17/bicara-di-rakornas-forkopimda-menkeu-sri-mulyani-bahas-alokasi-apbn-untuk-jaga-ekonomi-dari-guncangan/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here