Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (13/1), IHSG ditutup menguat 11,89 poin (+0,18%) ke level 6.641,83.
IHSG melanjutkan penguatan didorong sentimen positif di market.
Dari eksternal, inflasi AS (Des-22) tercatat di angka 6,5% yoy, turun jika dibandingkan inflasi 7,1% (Nov-22), atau berhasil melambat dalam enam bulan beruntun.
Data ini meningkatkan optimisme pelaku pasar bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan pada pertemuan mendatang.
Dari internal, penguatan rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut.
Di sisi lain, pekan lalu investor asing masih terus melakukan aksi jual di pasar saham domestik sebesar Rp2,96 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,33%), S&P 500 (+0,40%), dan Nasdaq (+0,71%).
Wall Street tertopang kenaikan saham JPMorgan Chase dan bank lain menyusul hasil kinerja kuartalan yang meningkat.
Bank-bank terbesar Wall Street menimbun lebih banyak dana untuk mempersiapkan kemungkinan resesi dan melaporkan hasil perbankan investasi yang lemah sambil menunjukkan kehati-hatian tentang perkiraan pertumbuhan pendapatan.
Mereka mengatakan bunga yang lebih tinggi membantu meningkatkan keuntungan. Ahli strategi mengatakan investor akan mengawasi panduan lebih lanjut dari eksekutif perusahaan dalam beberapa minggu mendatang.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Neraca Perdagangan (Des-22) dan Utang Luar Negeri Indonesia (Nov22),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (16/1/2023).
https://pasardana.id/news/2023/1/16/analis-market-1612023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/