Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (10/1), IHSG ditutup melemah 65,76 poin (-0,98%) ke level 6.622,50. IHSG melemah seiring berlanjutnya tekanan jual investor asing sebesar Rp516,70 miliar di pasar saham domestik.
Investor masih cenderung wait & see sembari mencermati rilis data Inflasi AS (Des-22) pekan ini.
Kemarin (10/1), Indeks Penjualan Riil/IPR (Nov-22) tumbuh 1,3% yoy, lebih rendah dari pertumbuhan 3,7% yoy (Okt-22). Sedangkan IPR (Des-22) diperkirakan tumbuh positif 0,04% yoy.
Di saat yang sama, nilai tukar rupiah melemah 0,10% terhadap dollar AS menjadi Rp15.589 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (10/1) ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,56%), S&P 500 (+0,70%), dan Nasdaq (+1,01%).
Wall Street menguat karena adanya harapan bahwa pembukaan kembali China akan meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi negara, meskipun ada beberapa kekhawatiran bahwa hal itu juga dapat memicu gelombang infeksi COVID-19 lainnya.
Di sisi kebijakan, Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman adalah salah satu pejabat terbaru yang memperingatkan bahwa suku bunga harus naik lebih jauh untuk menurunkan inflasi ke target 2%.
Sementara itu, dalam pidato yang disampaikan kepada Riksbank Swedia, Ketua Jerome Powell menekankan perlunya bank sentral bebas dari pengaruh politik.
Di sisi korporat, Microsoft menjadi sorotan setelah mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan $10 miliar di OpenAI, perusahaan di belakang ChatGPT yang populer.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (11/1).
https://pasardana.id/news/2023/1/11/analis-market-1112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
