Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (4/1), IHSG ditutup melemah 75,52 poin (-1,09%) ke level 6.813,24.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi ambil untung investor pasca menguat dua hari berturut-turut.
Dari eksternal, PMI Manufaktur AS & China kompak mengalami kontraksi.
PMI Manufaktur AS turun menjadi 46,2 (Dec-22) dari 47,7 (Nov-22).
Kemudian, PMI Manufaktur Caixin China juga mengalami penurunan menjadi 49 (Dec-22) dari 49,4 (Nov22).
Di sisi lain, investor cenderung wait & see menantikan risalah pertemuan kebijakan moneter The Fed.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (04/1) ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,40%), S&P 500 (+0,75%), dan Nasdaq (+0,69%).
Penguatan Wall Street terdorong oleh rilis data lowongan pekerjaan AS yang masih cukup positif, dimana bulan November 2022 sebesar 10,5 juta, lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 10 juta.
Saham perbankan banyak mengalami penguatan, namun Microsoft turun 5,3% setelah UBS menurunkan peringkat saham perusahaan menjadi “netral”.
Di sisi lain, risalah dari pertemuan FOMC bulan Desember mengonfirmasi sinyal pembuat kebijakan sebelumnya bahwa suku bunga harus terus naik dan tetap tinggi di masa mendatang.
Pejabat juga menekankan bahwa investor seharusnya tidak menafsirkan kenaikan suku bunga 50 bps yang lebih lambat sebagai poros dovish.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (05/1/2023).
https://pasardana.id/news/2023/1/5/analis-market-0512023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
