Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir tahun lalu, Jumat (30/12), IHSG ditutup melemah 9,45 poin (-0,14%) ke level 6.850,62.
IHSG melemah pada perdagangan akhir tahun 2022 karena minimnya katalis positif di market, dan berlanjutnya aksi jual investor asing sebesar Rp766,34 miliar.
Dari eksternal, rilis angka klaim pengangguran awal AS naik menjadi 225 ribu dari 216 ribu pada pekan sebelumnya.
Sebagai catatan, IHSG sepanjang tahun 2022 berhasil menguat 4,09% ytd dengan sektor tercuan adalah Energi (+100,5%), Industrial (+13,28%), dan Kesehatan (+10,20%).
Sedangkan sektor paling boncos tahun 2022, yakni Teknologi (-42,61%), Infrastruktur (-9,45%), dan Properti (-8%).
Sementara itu, Wall Street akhir tahun lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,22%), S&P 500 (-0,25%), dan Nasdaq (-0,11%).
Pelemahan Wall Street karena investor terus menilai prospek pertumbuhan dan kebijakan moneter yang lebih ketat di seluruh dunia.
Sepanjang tahun 2022, DJIA (-8,8%), S&P 500 (-19,5%), dan Nasdaq (-33,3%), menandai kinerja tahunan terburuk Wall Street sejak 2008 akibat perang Rusia di Ukraina.
Penurunan tajam dalam ekuitas global di seluruh dunia menghapus hampir seperlima dari kapitalisasi saham global, mendahului sebagian besar ekspektasi pesimis untuk tahun depan, karena bank sentral mengisyaratkan pengetatan moneter lebih lanjut yang agresif untuk mengendalikan pertumbuhan harga yang tidak stabil, yang pada akhirnya menyebabkan hilangnya pekerjaan dan penurunan pendapatan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (02/1/2023).
https://pasardana.id/news/2023/1/2/analis-market-0212023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/