Home Bisnis MARKET GTSI Siap Sulap Rugi Jadi Laba Senilai USD5,4 Juta Pada Akhir 2022

GTSI Siap Sulap Rugi Jadi Laba Senilai USD5,4 Juta Pada Akhir 2022

23
0

Beritamu.co.id – PT GTS Internasional Tbk (IDX: GTSI) optimis dapat membukukan laba bersih senilai USD5,48 juta dari total pendapatan yang setara dengan USD41,65 juta sepanjang tahun 2022.

Target itu membaik dibanding tahun 2021 yang tercatat rugi bersih USD16,2 juta dari pendapatan senilai USD30,7 juta

Direktur Utama GTSI, Tammy Meidharma memperkirakan, komoditas gas alam diperdagangkan pada USD6,79/MMBtu pada akhir kuartal ini.

Bahkan menurut ekspektasi analis, diperkirakan akan diperdagangkan pada USD8,2 per MMBtu dalam waktu 12 bulan kedepan.

“Perseroan memperkirakan capaian hingga akhir tahun 2022 bisa ditutup dengan pendapatan sekitar USD41,65 juta dan laba bersih di estimasikan ada di angka USD5,48 juta. Hal ini bukan tak mungkin, karena  semua kapal kami telah disewa,” kata Tammy dalam paparan publik yang dilakukan secara virtual, Kamis (22/12/2022).

Sementara itu, lanjut dia, perseroan tercatat sudah meraih laba tahun berjalan senilai USD4,56 juta hingga periode September 2022.

Perolehan laba ini di topang oleh pendapatan yang melonjak 69,3 persen persen menjadi USD31,10 juta dari sebelumnya USD18,37 juta.

Baca Juga :  Modal Tekor Rp1,1 Triliun, Akuntan Ragukan Kelangsungan Usaha WSBP

Sedangkan Direktur GTSI, Dudun Widodo menyebutkan, bisnis model yang akan terus digalakkan oleh GTSI kedepan sebagai keunggulan perseroan, adalah; pengangkutan untuk Penggunaan Gas Bumi terutama didorong oleh penggunaan pembangkit listrik, penggunaan pemanas perumahan/komersial, dan penggunaan industri (produksi bahan kimia, pupuk, hidrogen, dan lainnya)

Tujuan dari pengangkutan itu mencakup kepada Ladang Gas, Pabrik Pencairan, FSLNG, LNGCarrier/Break bulking, Bunkering LNG, FSRU, Pengguna Akhir dan Pembangkit Listrik Terapung.

“Untuk modal kerja atau belanja modal  di tahun 2023 dialokasikan senilai USD24 Juta,” kata Dudun.

Ia juga bilang, dana tersebut untuk membeli 1 unit LNG Carrier ukuran Kecil senilai USD9-15 juta. Lalu kapal itu dirombak  ke FSRU dengan total biaya USD10 juta.

“Armada baru ini baru dibangun di kuartal III 2023 dan mulai beroperasi 2025.” kata dia.

 


https://pasardana.id/news/2022/12/22/gtsi-siap-sulap-rugi-jadi-laba-senilai-usd5-4-juta-pada-akhir-2022/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here