Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (15/12), IHSG ditutup melemah 49,88 poin (-0,73%) ke level 6.751,86.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional pasca The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps menjadi di kisaran 4,25% – 4,5%, atau sesuai konsensus analis.
Pejabat The Fed juga memperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi hingga tahun depan mencapai tingkat rata-rata 5,1%.
Dari internal, rilis Posisi Utang Luar Negeri Indonesia (Oct-22) tercatat sebesar US$390,2 miliar, turun dari posisi ULN US$395,2 miliar (Sep-22), disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.
Di saat yang sama, rilis Neraca Perdagangan (Nov-22) tercatat surplus mencapai US$5,16 miliar.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (15/12) ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-2,25%), S&P 500 (-2,48%), dan Nasdaq (-3,23%).
Pelemahan Wall Street karena investor mencerna kontraksi yang mengkhawatirkan dalam data penjualan ritel di tengah Federal Reserve yang masih hawkish, memperbesar kekhawatiran resesi.
Sebelumnya, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 4,5% (sesuai consensus), namun, dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi menunjukkan pihaknya mengharapkan untuk menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih lama dari perkiraan pasar.
Di saat yang sama, European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) sama-sama menaikkan suku bunga 50 bps masing-masing menjadi 2,5% dan 3,5%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung melemah seiring masih berlanjutnya aksi jual investor asing,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (16/12/2022).
https://pasardana.id/news/2022/12/16/analis-market-16122022-ihsg-diperkirakan-cenderung-melemah/
